Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transparansi Jadi Hambatan Perusahaan Melantai di Bursa

Kompas.com - 20/02/2018, 14:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, pihaknya terus mendorong anggotanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat ini, Apindo memiliki lebih dari 14.000 perusahaan yang menjadi anggota.

Hariyadi menuturkan, Apindo pun melakukan sosialisasi kepada para anggota mengenai peluang untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di BEI.

Sebab, saat ini merupakan momentum yang bagus untuk melakukan IPO, sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tren penguatan.

Baca juga : Apindo Sebut Anggotanya Bakal Banyak yang Melantai di Bursa

Meskipun demikian, ada sejumlah kendala yang membuat perusahaan, termasuk anggota Apindo, ragu atau mempertimbangkan untuk melantai di bursa.

Hariyadi menuturkan, salah satu kendalanya adalah mengenai transparansi.

"Kalau jadi (perusahaan) terbuka mereka khawatir dengan transparansi, nanti akan menimbulkan masalah-masalah lain. Karena terbuka nanti jadi sorotan, karena background mereka perusahaan keluarga atau kongsi, partnership," ujar Hariyadi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/2/2018).

Hariyadi mengungkapkan, pihaknya menekankan bahwa tidak ada masalah apabila perusahaan menjadi perusahaan terbuka.

Sebab, dengan menjadi perusahaan terbuka maka tata kelola perusahaan akan menjadi lebih bagus.

Baca juga : Tahun Politik, IPO di Bursa Efek Indonesia Diprediksi Tetap Ramai

"Makanya kami sosialisasi supaya mereka melihat potensinya ke depan," ujar Hariyadi.

Ia menyatakan, pada tahun 2018 ini ada dua perusahaan anggota Apindo yang akan mencatatkan sahamnya di BEI.

Selain itu, ada pula lima perusahaan anggota Apindo yang mempertimbangkan untuk melantai di BEI.

Kompas TV Bursa saham global bergejolak termasuk di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com