Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hidup Minimalis yang Menggemukkan Isi Dompet

Kompas.com - 25/02/2018, 15:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan ini, tren gaya hidup minimalistis tengah banyak digemari oleh orang kebanyakan. Hidup minimalistis berarti seseorang berusaha menjalankan hidup lebih bersahaja dengan memenuhi kebutuhan pada tingkat standar atau pokok saja.

Gaya hidup minimalistis tidak ingin terjerat dalam arus konsumerisme yang cenderung menyeret seseorang untuk mengonsumsi banyak hal di luar kebutuhan.

Misalnya, memiliki baju beraneka rupa sekadar untuk memenuhi tren fashion, menjadi hal yang dihindari oleh pelaku gaya hidup minimalistis.

Demikian juga dalam hal mendekor rumah. Mereka menghindari menghiasi rumah dengan ornament-ornamen yang sebenarnya sekadar memenuhi unsur dekoratif tanpa memiliki fungsi jelas.

Baca juga : Milenial, Jadikan Investasi sebagai Gaya Hidup

Banyak pelaku gaya hidup minimalistis yang merasa lebih berbahagia ketika menjalankan hidup lebih sederhana. Mereka merasa lebih bebas dan tidak terbelenggu dengan berbagai macam tuntutan gaya hidup akibat bombardir kapitalisme.

Yang menarik, gaya hidup minimalistis yang menguatkan ciri hidup bersahaja ini juga akan menjadi hal yang baik bagi kesehatan kantong Anda. Secara otomatis, idealnya gaya hidup minimalistis akan menjauhkan Anda dari perilaku konsumtif sekadar berbelanja untuk memenuhi keinginan alih-alih kebutuhan.

Anda tertarik mengikuti gaya hidup minimalistis yang membebaskan jiwa dan menyehatkan kantong ini? Berikut langkah-langkahnya:

1.Sortir barang di rumah

Mungkin Anda sering membatin, betapa banyak barang yang Anda miliki dan tumpuk di rumah. Baju-baju yang belum dibuka hasil berburu musim obral akhir tahun lalu, bahkan hasil berburu obralan tahun sebelumnya mungkin juga belum dipakai? 

Belum lagi di dapur, beragam peralatan makan dari plastik yang menumpuk tak terpakai, Anda ingat membelinya hanya karena iming-iming diskon dan hadiah, dan lain sebagainya.

Sebagai langkah awal, mulailah langkah decluttering. Ini adalah langkah menata ulang dan mengurangi barang-barang yang Anda timbun di rumah. Decluttering focus pada barang yang perlu Anda simpan dan menatanya supaya terlihat oleh mata sehingga berfungsi.

Mulailah dengan kamar Anda, lemari pakaian, meja rias, lalu bergeraklah lebih jauh ke dapur atau perpustakaan. Pilihlah mana baju yang sudah tidak layak Anda pakai, baju yang tidak akan Anda pakai (yang Anda beli hanya karena modelnya lucu).

Sortir dalam beberapa kategori. Anda bisa menggelar garage sale di halaman rumah untuk mengobral barang-barang timbunan Anda. Dedikasikan hasil penjualan sebagian untuk beramal.

2.Terapkan budgeting

Setelah berhasil menata ulang isi rumah dengan barang-barang yang benar-benar Anda perlukan, jangan lupa memulai penerapan aturan budgeting untuk mendukung gaya hidup minimalistis Anda.

Halaman:


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com