Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Perang Dagang Bagus dan Mudah Dimenangkan

Kompas.com - 03/03/2018, 13:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan perang dagang adalah hal yang bagus dan mudah dimenangkan.

Hal ini diungkapkan Trump setelah rencananya menerapkan tarif impor baja dan alumunium menimbulkan ancaman dari mitra-mitra dagangnya.

Selain itu, indeks bursa saham pun anjlok. Uni Eropa menyatakan ada kemungkinan mengambil tindakan untuk melawan kebijakan tersebut.

Perancis mengungkapkan, kebijakan tarif impor tersebut tidak dapat diterima dan China menghujat kebijakan Trump itu. Kanada, pemasok terbesar baja dan alumunium ke AS, menyatakan bakal melawan jika terdampak oleh kebijakan tarif tersebut.

Pertengahan pekan ini, Trump menyatakan bahwa rencana tarif 25 persen untuk impor produk baja dan 10 persen untuk tarif impor produk alumunium akan secara resmi diumumkan pada pekan depan.

"Ketika sebuah negara (AS) kehilangan miliaran dollar AS dalam perdagangan dengan semua negara yang berbisnis dengannya, maka perang dagang adalah bagus dan mudah dimenangkan," ujar Trump dalam akun Twitter pribadinya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/3/2018).

Kemudian, Trump juga bercuit pada akun Twitter-nya bahwa tujuan yang ingin dicapainya adalah melindungi lapangan kerja di AS dari produk-produk murah dari luar negeri. Tema ini kerap digembar-gemborkan Trump pada masa kampanyenya tahun 2016 silam.

"Kita harus melindungi negara dan pekerja kita. Industri baja kita dalam kondisi buruk. JIKA ANDA TIDAK PUNYA BAJA, ANDA TIDAK MEMILIKI NEGARA!" tulis Trump.

Kebijakan tarif tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan pemerintahan AS sendiri. Gubernur negara bagian Wisconsin, Scott Walker, meminta Trump memikirkan ulang tarif itu.

"Jika presiden ingin melindungi pekerjaan yang digaji dengan baik dan mendukung keluarga Amerika, khususnya di Wisconsin ini, maka ia harus memikirkan ulang posisi pemerintah dalam tarif ini, khususnya terkait alumunium yang sangat tipis," ungkap Walker.

Banyak ekonom berpendapat bahwa bukannya meningkatkan serapan tenaga kerja, kebijakan tarif impor tersebut malah akan meningkatkan harga konsumen atas produk baja dan alumunium.

Industri seperti otomotif dan minyak akan menghancurkan lebih banyak tenaga kerja di AS ketimbang menciptakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com