Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Minta Nasabah Jaga Kerahasiaan Data Perbankan, Inilah 4 Tips Aman

Kompas.com - 11/03/2018, 16:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk meminta nasabah meminta nasabah menjaga kerahasiaan data perbankan. Sebab, data seperti PIN dan nomor CVV (Card Verification Value) kartu kredit atau kartu debit adalah kunci masuk untuk mengakses data perbankan.

Sekretaris Perusahaan BCA Jan Hendra menyatakan, perseroan telah menjamin keamanan saat nasabahnya melakukan transaksi, tidak hanya untuk transaksi konvensional, tetapi juga keamanan saat menggunakan internet banking.

“Kami selalu mengimbau agar nasabah dan masyarakat mewaspadai berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BCA dan senantiasa menjaga kerahasiaan data perbankan," kata Jan dalam pernyataan resmi, Minggu (11/3/2018).

Baca juga : Ini Nilai Tagihan Kartu Kredit yang Wajib Dilaporkan ke Ditjen Pajak

Ia mengungkapkan, pemegang kartu kredit atau kartu debit tidak boleh dengan mudah memberikan salinan nomor PIN dan nomor CVV serta data pribadi yang penting lainnya kepada pihak lain. BCA pun memberikan sejumlah cara untuk mencegah terjadinya penipuan.

Pertama, waspadai permintaan informasi data diri dan perbankan Anda. Informasi seperti nomor KTP, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor kartu debit atau kredit, tiga nomor belakang (CVV) kartu kredit, atau PIN ATM, dan lain-lain adalah informasi penting yang harus Anda rahasiakan.

Kedua, hindari menggunakan tanggal lahir sebagai PIN. Canggihnya mesin pencari informasi dan data saat ini bisa dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk memperoleh informasi tanggal lahir Anda melalui media sosial.

Ketiga, hindari transaksi dengan sambungan wifi publik. Koneksi wifi publik bisa saja tidak aman untuk transaksi yang Anda lakukan, serta data dan informasi penting kartu kredit dan kartu debit Anda sesewaktu dapat diambil dan disalahgunakan.

Keempat, kenali produk dan merchant sebelum membayar. Jika membayar dengan kartu kredit, Anda perlu mengenal produk atau merchant Anda sebelum memberikan 16 nomor kartu kredit Anda untuk melakukan pembayaran.

Bila Anda mendapat tawaran dari produk atau merchant dengan menggunakan telepon, surat, surat elektronik (e-mail), internet, atau aplikasi tertentu, pastikan bahwa tawaran itu datang dari sumber yang resmi dan berikanlah data dan informasi diri Anda dan kartu kredit Anda sewajarnya.

Kelima, pastikan kartu hanya digesek sekali. Anda perlu memastikan bahwa kasir atau petugas merchant melakukan gesekan satu kali untuk setiap kali pembayaran.

"Penggesekan dobel dilakukan hanya sejauh transaksi Anda dinyatakan gagal dan dapat dibuktikan," jelas Jan.

Keenam, atau yang terakhir, hubungi call center resmi jika ada hal yang mencurigakan. Apabila Anda merasa tidak yakin atau curiga dengan transaksi internet atau mobile banking, atau transaksi apapun yang meminta informasi penting seputar diri dan data perbankan Anda, sebaiknya Anda segera menghubungi call center resmi bank penerbit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com