Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA: Indonesia Masih Kekurangan Kapten Pilot

Kompas.com - 22/03/2018, 10:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Pahala N Mansury mencermati kurangnya jumlah kapten pilot di Indonesia.

Hal itu disampaikannya dalam acara Indonesian Aviation Training and Education Conference (IATEC) 2018 yang digelar di Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Padahal, industri penerbangan Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan peningkatan jumlah penumpang dari tahun ke tahun.

Menurut Pahala, sebetulnya, jumlah pilot baru atau lulusan lulusan Ab Initio sangat banyak saat ini.

Tetapi pilot baru tersebut masih harus membutuhkan pelatihan lebih lanjut, memiliki jam terbang yang cukup, dan mengikuti aturan-aturan lainnya untuk bisa masuk ke level kapten pilot.

Baca juga : Kiat Jadi Pilot Bagi Anak Muda Zaman Now

Dia mengatakan, kekurangan level kapten pilot saat ini cukup besar. Ini bukan hanya terjadi pada satu maskapai tetapi di industri secara keseluruhan.

"Oleh karena itu lewat IATEC kita bisa secara bersama-sama belajar dari airlines dan asosiasi bagaimana melakukan training bukan hanya untuk pilot tetapi untuk skill yang lain juga yang dibutuhkan dalam dunia aviasi," kata Pahala.

Menurut dia, seluruh stakeholder juga harus bersama-sama belajar menginterpretasikan atau membaca aturan khususnya yang terkait dengan aviatic risk management agar tidak menghambat langkah peningkatan jumlah kapten pilot.

"Sekarang ada peraturan yang membatasi. Oleh karena itu, maskapai dan regulator harus sama-sama bagaimana mmebaca regulasi di masing-masing negara," katanya.

Baca juga : Datang ke STPI, Menhub Paparkan Data Pilot Pemula yang Sudah Mulai Bekerja

Dia menjelaskan, untuk mengatasi kekuaranga tersebut, industri aviasi Indonesia tidak banyak merekrut kapten pilot asing.

Namun yang harus dilakukan adalah membahas secara bersama antara maskapai, asosiasi pilot dan regulator bagaimana mengakselerasi penerbang menjadi seorang kapten dan memastikan bahwa penerbang itu profesional dan berkompetensi. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id  dengan judul Industri penerbangan masih kekurangan kapten pilot pada Kamis (22/3/2018)

Kompas TV Meski tak mengenakan seragam, pengunjung dapat menjajal jadi pilot N219 Nurtanio di Bandung Air Show 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com