Bank Indonesia (BI) diketahui menegur beberapa bank minggu lalu. Ini merupakan buntutnya dari banyaknya kasus skimming yang menimpa nasabah bank besar seperti BRI dan Mandiri.
Mengutip Kontan.co.id, Senin (26/3/2018), pekan lalu BI mengumpulkan beberapa perwakilan perusahaan switching dan bankir.
Sebagaimana diungkapkan Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera Suryono Hidayat, BI menegur beberapa bank. Ini merupakan buntut dari banyaknya kasus skimming yang menimpa nasabah bank besar seperti BRI dan Bank Mandiri.
"BI marah kenapa bank tidak lapor terkait kasus pembobolan skimming ini, padahal kejadian pembobolan ini sudah terjadi beberapa bulan sebelumnya," kata Suryono ketika ditemui setelah acara peresmian kerjasama PT DBS Indonesia dengan Jaringan Prima, Senin (26/3).
Baca selengkapnya: BI Diketahui Tegur Bank lantaran Lambat Laporkan Kasus Skimming
4. Uber Diakuisisi Grab, Mitra Pengemudi Diminta Mendaftar Lagi
Mitra pengemudi Uber yang beroperasi di Asia Tenggara diharuskan mendaftarkan diri lagi untuk menjadi mitra pengemudi Grab. Hal ini dilakukan setelah Grab resmi mengakuisisi Uber untuk pasar Asia Tenggara per hari Senin (26/3/2018), dengan turut mengambil alih aset dan operasional Uber di sejumlah negara tempat mereka beroperasi sebelumnya.
"Pengemudi Uber harus mendaftarkan diri di Grab untuk kepastian mengemudi ke depannya setelah layanan Uber tidak lagi aktif," demikian isi penggalan keterangan resmi yang diunggah ke laman resmi Grab.
Grab memberikan waktu hingga 8 April 2018 untuk masa transisi ini. Sebelum tanggal tersebut, aplikasi Uber masih aktif dan bisa digunakan seperti biasanya oleh mitra pengemudi dan penumpang.
Bagi mitra pengemudi Uber, dalam waktu dekat akan diberi informasi lengkap mengenai transfer atau tentang bergabung ke Grab. Namun, untuk pengemudi Uber yang sudah memiliki akun Grab, cukup melanjutkannya saja dengan akun tersebut.
Baca selengkapnya: Uber Diakuisisi Grab, Mitra Pengemudi Diminta Mendaftar Lag
5. Jika Tak Ada Cadangan Baru, Minyak Bumi Indonesia Habis dalam 12 Tahun
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar memperingatkan pentingnya penemuan cadangan minyak baru untuk Indonesia.
Sebab jika tak ditemukan cadangan minyak bumi baru, pada tahun depan kemungkinan cadangan minyak bumi Indonesia akan turun dari 800.000 barel per hari (bph) menjadi 700.000 bph.
Arcandra menuturkan, saat ini Indonesia memiliki cadangan terbukti minyak bumi sekitar 3,3 miliar barrel.
Dengan asumsi produksi konstan 800.000 per hari tanpa adanya temuan cadangan baru, maka dalam 11 tahun-12 tahun ke depan Indonesia tidak mampu memproduksi minyak bumi lagi.
Baca selengkapnya: Jika Tak Ada Cadangan Baru, Minyak Bumi Indonesia Habis dalam 12 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.