Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Rini Apresiasi Pembentukan BUMN Private Investment Fund

Kompas.com - 01/04/2018, 13:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mengapresiasi rencana pembentukan BUMN Private Investment Fund.

Perusahaan ini bertugas mengelola dana investasi yang dimiliki sejumlah BUMN, kemudian dana tersebut akan dipakai membiayai sejumlah proyek infrastruktur yang strategis.

Baca juga : Bahana dan 27 BUMN Bentuk Private Investment Fund

"Ini bisa juga dimanfaatkan untuk membeli produk-produk pasar modal maupun juga memberi dukungan kepada infastruktur yang belum brown field, masih green field," jelas Rini di sela-sela acara perayaan ulang tahun Pegadaian ke-117 di Lapangan Aldiron, Jakarta, Minggu (1/4/2018).

Proyek infrastruktur brown field adalah proyek-proyek yang bersifat melanjutkan proyek yang sudah ada. Sementara itu, proyek infrastruktur green field adalah proyek yang benar-benar baru.

Baca juga : Tahun 2017, Pegadaian Bayar Pajak Rp 1,6 Triliun

Rini mengungkapkan, saat ini pasar modal nasional dalam kondisi turun karena penguatan dollar AS. Akibatnya, nilai tukar rupiah melemah.

Meskipun demikian, sebut Rini, fundamental ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik. Sehingga, tidak seharusnya pasar modal Indonesia melemah.

"BUMN Fund inilah yang bisa menstabilkan pasar modal. Bisa masuk ke pasar modal beli saham, beli obligasi yang sedang turun," ungkap Rini.

Bahana Kapital Investa bersama Danareksa Capital akan mengelola dana yang dimiliki oleh 8 perusahaan asuransi, seperti Taspen, Askrindo, Asabri dan 13 dana pensiun (Dapen), antara lain Dapen Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jasa Marga, Telkom dan lainnya.

Baca juga : Hasil Utang untuk Infrastruktur Belum Tampak, Ini Kata Sri Mulyani

Pengelolaan dana tersebut akan berada dibawah pengawasan Private Investment Fund yang diharapkan akan terbentuk dalam waktu dekat.

Kehadiran BUMN Fund ini, diharapkan mampu berpartisipasi untuk mendukung pengembangan proyek infrastruktur lainnya. 

Kompas TV Perbankan milik pemerintah semakin percaya diri menyalurkan Kredit Usaha Rakyat alias KUR.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com