Perlu dicatat bahwa sektor industri merupakan salah satu sektor yang banyak menyerap tenaga kerja (padat karya). Harapannya, dengan kuatnya sektor industri, maka aliran investasi langsung bisa masuk untuk menciptakan banyak tenaga kerja.
Bukan, misalnya, seperti tahun 2017 yang nilai investasi langsung tumbuh sekitar 13 persen, tetapi jumlah lapangan kerja yang dihasilkan menurun dari tahun sebelumnya. Aliran investasi itu lebih dominan masuk ke sektor-sektor yang padat modal (capital intensive) yang terbatas dalam menyerap tenaga kerja.
Tentu, untuk bisa merealisasikan sektor industi yang kuat dibutuhkan banyak syarat. Salah satunya, tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan terampil.
Sayangnya, menurut data Badan Pusat Statisik (BPS), dari 131 juta angkatan kerja Indonesia sampai Agustus 2017, sekitar 60 persen merupakan lulusan SD dan SMP yang tingkat keterampilannya terbatas.
Untuk mengatasi ini, pemerintah telah mencanangkan untuk mereformasi dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi yang diarahkan untuk lebih fokus pada keterampilan. Balai-balai latihan kerja (BLK) juga akan kembali dibangkitkan.
Baca juga: Antisipasi Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Benahi Pendidikan Vokasi
Selain itu, pemerintah juga mengkaji pemberian insentif fiskal bagi industri yang menerapkan pendidikan vokasi dan menerapkan inovasi penelitian dan pengembangan.
Itulah sebabnya, reformasi ini harus terus dikawal dan dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan, sehingga tidak ‘menguap’ di tengah jalan, seperti yang telah terjadi sebelumnya.
Jika Indonesia bisa merealisasikan sektor industri yang kuat yang didukung oleh SDM yang terampil serta regulasi yang baik, maka jalan menuju negara dengan perekonomian raksasa seperti yang diramalkan oleh banyak pihak bisa terwujud.
Sebagai penutup, Indonesia jangan mudah tergoda dan beralih memperbesar industri digital, (meski itu sebuah keniscayaan ke era ‘now’, imbas dari inovasi yang tak bisa dikungkung), tanpa memperkuat sektor industrinya.
Bagaimanapun, tidak ada negara dengan kekuatan ekonomi raksasa, tanpa ditopang oleh sektor industri yang kuat dan maju.
Baca juga: Presiden: 2030, RI Masuk 10 Besar Negara dengan Perekonomian Terkuat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.