Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Risiko dan Raih Keuntungan Maksimal Lewat Investasi pada Peer-to-Peer Lending

Kompas.com - 27/04/2018, 12:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

Sumber AFTECH

KOMPAS.com - Minat masyarakat untuk berinvestasi semakin meningkat, sejalan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat bahwa setiap peluang investasi memiliki risiko.

Seorang investor profesional yang aktif melakukan kegiatan investasi tentu memahami fakta tersebut, dan berusaha melakukan mitigasi risiko lewat diversifikasi portofolio investasi.

Peer-to-peer (P2P) lending menjadi salah satu pilihan investasi dalam upaya diversifikasi risiko investasi.

Skema bisnis p2p lending pada dasarnya adalah pinjam meminjam secara online, dimana investor berperan sebagai pemberi dana pinjaman untuk pembiayaan usaha para peminjam, yang umumnya merupakan pelaku UMKM di Indonesia.

Pemberi pinjaman akan mendapat keuntungan ketika peminjam melunasi pinjaman beserta nilai bunga yang disepakati.

Untuk dapat meraih keuntungan maksimal ketika berinvestasi pada p2p lending, terdapat beberapa risiko umum terkait dengan p2p lending.

Baca juga : 5 Fakta atau Mitos Seputar Layanan P2P Lending

Untuk itu, investor perlu melakukan kajian mendalam sebelum berinvestasi untuk menghindari risiko yang ada. Perlu diingat pula bahwa tidak ada investasi yang 100 persen aman, termasuk investasi dalam p2p lending.

Berikut adalah potensi risiko dalam p2p lending, dan cara untuk mengelola risiko tersebut:

1.Kredibilitas penyedia layanan p2p lending.

Perkembangan pesat industri tekfin di Indonesia mendorong melesatnya angka dana pinjaman, jumlah pemberi pinjaman dan peminjam di Indonesia.

Sebelum berinvestasi, investor disarankan untuk meneliti kredibilitas penyedia layanan p2p lending, yang mencakup status terdaftarnya perusahaan dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reputasi perusahaan, serta layanan yang ditawarkan.

Saat ini terdapat sekitar 44 penyedia layanan yang telah terdaftar, mendapatkan izin, dan diawasi oleh OJK, dimana masing-masing perusahaan memiliki fokus pasar dan layanan yang berbeda. Pastikan untuk menemukan layanan p2p lending yang sesuai dengan kebutuhan Anda sebagai investor.

Selain itu, salah satu faktor penting dalam memilih penyedia layanan p2p lending yang tepat adalah memastikan dana Anda ditangani dengan aman dan transparan.

Penyedia layanan p2p lending yang terpercaya memiliki akun escrow, dimana dana investor dipisahkan dari dana perusahaan; serta menyediakan fasilitas sistem akun virtual sehingga Anda dapat memeriksa saldo dan penggunaan akun kapanpun diperlukan.

2.Pembayaran pinjaman yang tertunda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com