Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Cukup, Bulog Anggap Belum Perlu Impor Beras

Kompas.com - 31/05/2018, 11:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Komjen (Purn) Budi Waseso menganggap sebenarnya saat ini Indonesia belum membutuhkan pasokan beras impor. Sebab, stok beras lokal dianggap masih melimpah untuk beberapa bulan ke depan.

"Kalau selama itu kecukupannya terpenuhi, tidak perlu impor. Karena kita panennya sekarang, kita simpan," ujar Budi saat menerima Kompas.com di kantornya, Kamis (31/5/2018).

Budi mengatakan, 1 juta ton beras yang diimpor pun tidak langsung diserap seluruhnya. Suplainya bertahap tergantung jumlah yang dibutuhkan. Lagi pula, kata Budi, suplai 1 juta ton beras tidak terlalu genting karena ada masa panen dan masa tanam yang produktif. Jika dalam empat bulan stoknya mencukupi karena ada panen berikutnya, maka tidak perlu impor.

"Yang ada di Bulog hanya cadangan pemerintah yang sifatnya jika terjadi sesuatu, umpamanya ada bencana alam, berati panen gagal, itu kita suplai untuk ketersediaan barang," kata Budi.

"Kalau selama tidak ada masalah, untuk apa menurut saya," lanjut dia.

Bulog terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk bertanggungjawab dalam memproduksi hasil tani. Jika produks berjalan baik, maka ketersediaan barang banyak. Ia menegaskan, beras yang dibeli Bulog hanya sebagai cadangan.

"Misal kita hanya butuh tiga bulan ke depan 100.000 ton, kita datangkan 100.000 ton saja supaya tidak mengganggu harga di sini dan harga petani," kata Budi.

Hingga Rabu (23/5/2018), stok beras telah mencapai 1,324 juta ton. Rinciannya, beras pengadaan dalam negeri atau serapan gabah petani sebesar 791.911 ton dan pengadaan luar negeri atau impor sebesar 532.526 ton. Jumlah tersbeut dianggap cukup untuk konsumsi masyarakat saat Lebaran hingga setelahnya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan bahwa impor beras tetap berjalan. Hingga saat ini beras yang sudah datang ke Indonesia sekitar 600.000 ton. Sementara total beras impor yang sudah datang dan masih dalam perjalanan adalah sekitar 670.000 ton.

"Kalau sudah 600.000, pasti sebagian impor (tahap kedua) sudah ada yang datang," kata Enggar.

Kemendag beralasan, izin impor beras dikeluarkan karena harga beras tak kunjung turun meskipun panen raya sudah berakhir. Untuk merealisasikan impor beras tersebut, Perum Bulog diberi jangka waktu sampai Juli 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com