Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Kementerian Koordinator Ajukan Anggaran Total Rp 1,5 Triliun

Kompas.com - 08/06/2018, 10:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR RI bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kemaritiman, Polhukam, serta Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menggelar rapat kerja membahas pagu indikatif masing-masing kementerian dalam APBN 2019.

Mereka memaparkan program kerja sekaligus usulan pagu untuk 2019. Ada yang meminta anggaran ditambah, ada pula yang tak mengusulkan anggaran tambahan. Berikut rincian paparan empat Kementerian Koordinator terkait usulan pagu anggaran 2019 :

1. Kemenko PMK usulkan pagu Rp 381,9 miliar

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendapat dana pagu indikatif 2019 sebesar Rp 381.998.144.000. Rinciannya yakni Rp 252.616.526.000 untuk program koordinasi pengembangan kebijakan pembangunan manusia dan kebudayaan serta sebesar Rp 129.381.618.000 untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.

Menko PMK Puan Maharani tidak mengusulkan tambahan pagu anggaran untuk 2019. Hanya saja, kata dia, perlu ada penyesuaian alokasi anggaran untuk kedua sektor tersebut.

Puan mengusulkan dana sebesar Rp 22,96 miliar yang jadi jatah program koordinasi pengembangan kebijakan pembangunan manusia dan kebudayaan, dialokasikan untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Sebab, sektor tersebut membutuhkan lebih banyak dana untuk alokasi gaji, tunjangan, sarana dan prasarana, serta sekretariat ASEAN bidang sosial-budaya.

"Penyesuaian tersebut telah mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi dan tidak mengubah pagu total," kata Puan.

2. Menko Polhukam usulkan pagu Rp 341,47 miliar

Kemenko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mendapat pagu indikatif sebesar Rp 281.470.604.000. Dana tersebut meliputi anggaran untuk dukungan manajemen Kemenkopolhukam, dukungan manajemen Kompolnas, dukungan manajemen Komisi Kejaksaan, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, serta peningkatan koordinasi bidang polhukam. Prioritas Kemenko Polhukam utamanya untuk stabilitas keamananaa nasional dan keamanan pemilu.

Menkopolhukam Wiranto menyatakan, ada satu tugas tambahan baru untuk diplomasi dengan negara pasifik. Risikonya, akan ada penambahan dana pagu. Oleh karena itu, Wiranto meminta tambahan Rp 60 miliar untuk operasional diplomaai dengan negaa pasifik.

"Dengan tambahan itu, pagunya setelah ditambah jadi Rp 341.470.604.000," kata Wiranto.

3. Kemenko Perekonomian usulkan pagu Rp 482,68 miliar

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendapatkan pagu indikatif 2019 sebesar Rp 414.168.403.000. Angka tersebut turun daripada pagu 2018 sebesar Rp 414.427.810.000. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengusulkan pagu 2019 ditambah menjadi Rp 482.680.541.000.

Darmin mengatakan, tahun ini pemerintah akan mulai mengoperasikan Online Single Submission di mana proses perijinan bisa dilakukan lebih cepat tanpa melalui birokrasi berbelit-belit. Mulanya direncakanan pelaksanaan OSS dikoordinir oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun, BKPM belum siap mengoperasikan tahun ini sehingga sementara waktu dilaksanakan Kemenko Perekonomian.

"Akhirnya presiden setuju untuk permulaan akan mulai dilaksanakan kantor Kemenko Perekonomian. Mau tidak mau kami perlu anggaran," kata Darmin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com