Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Pemudik Wajib Teliti Harga Tiket Penerbangan Lebaran 2018

Kompas.com - 10/06/2018, 19:40 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

"Biaya tambahan ini misalnya bagasi tambahan, pelayanan lounge di bandara, asuransi tambahan, dan sebagainya," ujarnya.

Agus juga mengajak masyarakat untuk jeli melihat penawaran perjalanan terutama di situs online. Apakah itu perjalanan langsung satu rute atau perjalanan transit.

(Baca: 5 Kiat Memesan Tiket Penerbangan Lanjutan)

"Kalau langsung, itu tarifnya hanya satu rute dan harganya lebih murah. Kalau transit, berarti ada beberapa tarif tergantung banyak rutenya, jadi lebih mahal," katanya.

Ia mencontohkan, penerbangan dari Jakarta ke Surabaya tetapi transit di Yogyakarta tentu lebih mahal tiketnya dibandingkan penerbangan langsung.

Kemahalan terjadi karena ada dua tarif (Jakarta-Yogyakarta dan Yogyakarta-Surabaya), dua asuransi, dua pajak, dan bahkan mungkin dua airport tax jika maskapainya berbeda.

"Kami sudah mengeluarkan Surat Edaran no. 4 tahun 2018  yang isinya antara lain maskapai tidak boleh menjual tarif penerbangan di tiket melebihi aturan. Kami juga melakukan pengawasan yang difokuskan di 36 bandar udara, " ujar Agus.

Awasi dan Laporkan

Ditjen Perhubungan Udara telah menyebar inspektur dari Direktorat Angkutan Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara di seluruh Indonesia untuk mengawasi tarif penerbangan ini dengan cara menyamar.

Pengawasan juga dilakukan melalui agen tiket dan pengawasan secara online.

Penumpang pesawat memegang boarding pass. ThinkStock Penumpang pesawat memegang boarding pass.

Agus meminta masyarakat ikut mengawasi penjualan tiket pesawat ini. Laporan masyarakat dapat disampaikan melalui kontak center 151atau kun sosial media instagram, facebook, twitter @djpu151.

Di samping itu, penumpang bisa melaporkan ke posko lebaran di tiap-tiap bandar udara.

"Mari kita menjadi konsumen yang cerdas dan bijaksana. Mari kita teliti sebelum membeli tiket pesawat terbang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com