Sepertinya jenis “leisure business” yang terus tak peduli dengan situasi politik tahun ini, ia tetap menggeliat, seperti travel, makanan dan fashion.
Pertama, bisnis travel tidak peduli dengan persiapan Pileg dan Pilpres, salah satu destinasi yang paling banyak diminati adalah umrah single destination atau umrah plus berkunjung ke negara Islam, misalnya Umrah Plus Turki, Umrah Plus Aqsa.
Sinyal yang cukup baik dari banyaknya Muslim dari Indonesia yang pergi umrah karena bukan hanya sekedar jalan–jalan tapi bernuansa ibadah. Hal ini dianjurkan misalnya di dalam QS Al-An’am 96): 11 yang menyerukan kita untuk bertebaran di muka bumi untuk memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang telah mendustakan para rasul. Tentunya supaya kita dapat mengambil pelajaran darinya.
Bisnis kedua, makanan terutama untuk produk design khusus untuk generasi millineal yang berbau film Korea, warung kopi dengan label kekinian dan corak café yang terkesan metal atau futuristic, hingga ke es krim berbungkus emas. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang gaya hidup syariah, hal ini perlu disambut baik-baik.
Makanan berlabel halal dan bisnis jauh dari riba menjadi satu pilihan yang perlu dikemas cantik oleh para pebisnis.
Bisnis ketiga adalah pakaian, mulai dari gaya artis centil hingga ke film Ayat-Ayat Cinta dengan purdahnya. Namun dengan kelesuan ekonomi, pasar yang paling digemari adalah yang menjajakan pakaian kelas ekonomi.
Misalnya Grand Indonesia nampak sepi dibandingkan dengan Thamrin City menjelang lebaran ini. Biar harga murahan asal tampil baru dan keren, begitu kira – kira semboyannya.
Dengan makin tingginya edukasi teknologi, pemasaran paling baik adalah melalui online atau menggunakan bisnis startup, juga gabungan teknologi dan finansial juga makin dibutuhkan.
Selain itu, teknologi finansial atau FinTech ini sangat didukung oleh pemerintah karena meningkatkan literasi keuangan dan dapat menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
Apalagi, fatwa tentang FinTech syariah sudah dikeluarkan yang menjadi satu panduan hukum syariah bagi masyarakat (baca: Fatwa No. 117/DSN-MUI/II/2018 tentang Layanan Pembiayaan Berbasis Teknologi Informasi Berdasarkan Prinsip Syariah).
Prilaku keluarga
Dari sisi pengelolaan keuangan keluarga, tentunya hidup sederhana, hemat dan jauh dari utang adalah salah satu kunci sesungguhnya kebahagiaan keluarga. Jadi walaupun spiritual journey sangat dianjurkan tapi perlu dilihat dari segi anggaran keluarga, jangan sampai dipaksakan hingga berutang ke sana ke mari.
Perbanyak sedekah dapat memberikan solusi tak diduga–duga kepada keluarga yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi di tahun politik ini.
Demikian catatan menjelang lebaran ini kami sampaikan, semoga bermanfaat. Selamat menunaikan i’tikaf di hari – hari terakhir Ramadhan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439H.
Persiapkan mudik sebaiknya, saatnya menyelipkan nilai - nilai keuangan keluarga Islami saat silaturrahim nanti. Wallahu a'lam bis-shawaab. Salam Sakinah!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.