Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Terbang ke Eropa Dicabut, Luhut Titip Pesan Ini

Kompas.com - 15/06/2018, 18:22 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku senang dengan keputusan Uni Eropa menghapus Indonesia dari daftar maskapai yang dilarang terbang ke Eropa.

Keputusan itu disampaikan oleh European Commission mewakili Uni Eropa pada Kamis (14/6/2018).

"Kita dapat pengumuman semua airline bisa terbang ke Eropa, itu kan suatu prestasi yang baik sekali," kata Luhut di rumah Gubernur Bank Indonesia di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/6/2018).

Menurut Luhut, keputusan Uni Eropa yang kini memperbolehkan seluruh maskapai asal Indonesia untuk mengudara ke Eropa merupakan suatu bentuk pengakuan.

(Baca: Eropa Resmi Cabut Larangan Terbang Seluruh Maskapai Asal Indonesia)

Artinya, standar dan aspek keselamatan penerbangan sipil yang selama ini selalu diperbaiki oleh maskapai bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lain telah diakui.

Luhut juga minta agar tiap maskapai bisa menjaga capaian ini dengan memberikan layanan sebaik-baiknya.

Secara khusus, ia meminta Garuda Indonesia, sebagai maskapai pelat merah, agar mempertahankan dan meningkatkan kualitas agar tidak ada lagi larangan terbang.

"(Masalah) Garuda kan lagi ditangani, saya kira sih baik-baik saja. Jangan sampai (masalah Garuda) mencederai (keputusan Uni Eropa) itu," ujar Luhut.

(Baca: Luhut: Karyawan Garuda Sepakat Tidak Ada Mogok Kerja)

Adapun masalah yang dimaksud adalah perseteruan antara direksi Garuda Indonesia dengan para pilotnya yang sempat ramai dengan ancaman mogok oleh pilot.

Masalah ini sedang dalam proses penyelesaian melalui perantaraan pemerintah, dalam hal ini oleh tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Sebelumnya, seluruh maskapai asal Indonesia pada 2007 sempat masuk dalam Safety List Uni Eropa, didasari atas alasan keselamatan yang dinilai belum terlalu diperhatikan.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, ada 7 maskapai yang keluar dari daftar, meski sebagian besar lainnya masih tertera dalam Safety List.

(Baca: Indonesia Optimistis Lulus Evaluasi Sektor Penerbangan dari Uni Eropa)

Sampai saat ini, European Commission masih melarang 119 maskapai penerbangan untuk masuk wilayah udara Eropa.

Maskapai tersebut adalah 114 maskapai tersertifikasi dari 15 negara yang belum memenuhi standar keselamatan internasional serta 5 maskapai yang masing-masing berasal dari Iran, Irak, Suriname, Nigeria, dan Zimbabwe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com