“Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kenaikan suku bunga,” ujarnya.
Baca juga: Naik 20 Persen Aset BTN Per Mei 2018 Capai Rp 189,68 Triliun
Secara fundamental, saham perbankan masih bagus seperti terlihat pada laporan keuangan kuartal I-2018 dan secara valuasi pun masih sangat menarik untuk dikoleksi jangka panjang.
Namun, karena pelemahan rupiah, investor asing banyak keluar dan menjual saham-saham blue chip yang sebagian besar adalah saham bank BUMN.
“Investor yang punya dana berlebih bisa masuk secara bertahap,” ujar Lukas.
Sebelumnya, Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, penurunan harga saham perseroan lebih disebabkan adanya faktor global, yaitu perubahan valuta masing-masing negara, perubahan berpindahnya dana yang dari tujuan ke asal, dan adanya perubahan suku bunga.
“Semua ini dalam rangka normalisasi dan ini tidak bisa dihindari di semua negara,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.