Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Ayam Meroket, Ada Apa Sebenarnya?

Kompas.com - 17/07/2018, 06:56 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Yang pertama kalau bicara soal telur itu enggak bisa lepas dari ayam dan ayam ini sebenarnya bermasalah. Ujung pangkal persoalannya ada di ayam sebenarnya," terangnya.

Persoalan pertama, kata Abdullah, ada pada pembatasan pembibitan dan kedua adalah pembatasan obat yang berujung pada produksi ayam melambat.

Jika biasanya dalam waktu tiga bulan ayam sudah besar dan bisa bertelur, dengan pembatasan obat tersebut harus menunggu hingga empat bulan.

"Ketiga adalah soal pakan. Pakan ini ada yang mengikuti dollar Amerika Serikat. Pelemahan rupiah sekarang ini membuat distribusi pakan jadi terganggu," tutur Abdullah.

Penjualan para pedagang pun diklaim turun selama seminggu terakhir.

"Selama seminggu ini penjualan telur ayam turun 30 persen di pasar-pasar. Konsumen beralih ke komoditas lainnya, seperti ikan, tempe, dan tahu. Ketiganya naik 30 persen penjualannya," sebut Abdullah.

Intervensi pemerintah

Melihat hal tersebut, pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita telah memanggil para peternak ayam petelur dan penjual pakan.

Enggar pun memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk menstabilkan harga telur di pasaran.

"Ada beberapa langkah ke depan yang kami mintakan dan juga dapat respons positif dari para pelaku, yaitu jangan mengambil tambahan keuntungan," ujar Enggar di kantornya, Senin (16/7/2018).

Enggar menambahkan, pihaknya juga akan melakukan intervensi pasar jika harga telur dan daging ayam tak berangsur turun.

Langkah tersebut akan ditempuh jika selama sepekan ini harga komoditas itu tak juga menurun.

"Kami menyiapkan langkah untuk melakukan intervensi pasar. Langkah itu dilakukan dengan kita meminta para integrator yang besar itu untuk mengeluarkan stoknya dan kami akan melakukan penjualan langsung di pasar," sebut Enggar.

Baca juga: Hari Ini Mendag Panggil Peternak Bahas Melambungnya Harga Telur

Terlepas dari itu, Enggar juga membeberkan penyebab mahalnya harga telur di pasaran. Berbeda dengan pendapat IKAPPI, Enggar menyatakan bahwa salah satu penyebab kenaikan harga telur dan ayam adalah masa libur panjang Lebaran 2018.

"Dari sisi suplai ke pasar sampai ke konsumen terjadi pengurangan yang juga diakibatkan karena masa libur panjang. Ternyata para pekerja di peternakan mau cuti panjang," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com