Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Dorong Inovasi Untuk Kendalikan Inflasi

Kompas.com - 27/07/2018, 12:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

"Selain itu, sebagai penguatan, BI mendorong kerja sama antar daerah unruk mengembangkan sentra produk pertanian," kata Perry.

4. Pengendalian di Jawa Tengah

Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Jawa Temgah termasuk salah satu yang dinobatkan sebagai TPID terbaik 2018 atas inovasinya menekan inflasi di daerahnya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, mereka menggunakan aplikasi khusus untuk mengendalikan inflasi.

"Kita menerapkan aplikasi Sihati, siatem informasi harga komoditi di mana kita bisa lihat tren harga komoditas," kata Ganjar.

Sistem informasi tersebut menampilkan harga-harga bahan pangan yang berpotensi membuat inflasi. Misalnya, kata dia, sistem informasi menunjukkan adanya tren kenaikan harga cabai merah atau telur. Setelah itu, TPID langsung bergerak dengan melakukan operasi pasar, dan mencari solusinya.

TPID juga berkoordinaai dengan pengendali inflasi pusat soal standar harga komoditas tertentu yang harganya melonjak tinggi di Jawa Tengah. Ganjar mengatakan, cara-cara tersebut ampuh mengendalikan inflasi di daerahnya.

Cara kedua dengan memperbanyak pasar yang menjual komoditas yang sering membuat inflasi. Pasarnya kini tersebar lebih banyak sehingga tidak terjadi kelangkaan dan membuat harga naik. Dari sisi hulunya, petani harus lebih mudah memasarkan produknya.

"Tadi disebutkan pengepul-pengepul mungkin enggak di tingkat kecamatan sehingga enggak usah jauh-jauh," kata Ganjar.

Pasar induk terbesar terletak di Cipinang. Padahal, kata Ganjar, Jakarta tidak memproduksi bahan pangan seperti di daerah. Daripada membawa beras, cabai, hingga telur ke Jakarta, lebih baik membuat pasar induk di setiap provinsi.

"Kalau Sulawesi Selatan beras yang melimpah akan dijual ke Jakarta, dikembalikan lagi, maka mengalami dua kali tambahan biaya untuk transportasi dan harganya jadi tinggi. Inflasi lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com