Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Agunan dan Bunga, Bank Wakaf Mikro Hadir di Pesantren Futuhiyah Demak

Kompas.com - 27/07/2018, 17:06 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali merealisasikan pendirian bank wakaf mikro (BWM) di lembaga pendidikan pesanten di Jawa Tengah.

Kali ini, Bank Wakaf Mikro hadir di Pondok Pesantren Futuhiyah, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiana mengatakan, bank wakaf mikro dihadirkan untuk memeratakan kesejahteraan masyarakat kecil yang belum tersentuh lembaga keuangan formal.

Bank Wakaf Mikro memberi pinjaman modal usaha kepada masyarakat di sekitar pesantren. Pinjaman juga tidak dibebani dengan adanya bunga.

"OJK bersama pemerintah berusaha mewujudkan kesejahteraan melalui bank wakaf mikro ini. Skema pembiayaan bank wakaf mikro bisa membantu usaha-usaha mikro di sekitar pesantren," ujar Heru, di sela soft launching bank wakaf mikro dan lembaga keuangan mikro syariah di pesantren tersebut, Jumat (27/7/2018).

Baca juga: Fintech Lending Jangan Jadi Digital Rentenir

Heru mengatakan, pinjaman modal yang bersumber dari bank wakaf membantu masyarakat mengakses modal. Bank wakaf mikro menyasar masyarakat di lingkungan pesantren.

"Kami harap bahwa cara ini dapat memberi tambahan penghasilan sehingga kehidupan masyarakat di sekitar pesantren menjadi lebih baik," ucapnya.

Bank Wakaf Mikro di Pesantren Futuhiyah dinyatakan terdaftar sejak 30 Mei 2018. Dalam praktiknya, ada 40 nasabah yang ikut menjalani Pelatihan Wajib Kelompok (PWK). 20 nasabah di antaranya telah mengakses pembiayaan dengan nominal Rp 1 juta.

Skema pembiayaan bank wakaf mikro dilakukan tanpa agunan dengan plafon maksimal Rp 3 juta. Pembiayaan ini tidak membebani bunga, namun bagi hasil setara 3 persen. Selain modal, ada pendamping terhadap kelompok usaha.

Pengasuh Pesantren Futuhiyah, Hilmi Wafa menambahkan, skema pembiayaan bank wakaf tidak saja memberi bantuan uang. Lebih dari itu, modal yang diberikan untuk memberdayakan warga di lingkungan pesantren.

"Dana bersumber dari bank wakaf, untuk pemberdayaan warga sekitar. Pesantren juga lebih dekat dengan masyarakat melalui program ini," ucapnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Bupati Demak M Natsir, Staf Khusus Presiden bidang Keagamaan Dalam Negeri Abdul Ghofarrozin, hingga anggota komisi XI DPR Fathan Subchi.

Secara umum, hingga 30 Juni 2018 ada 7 bank wakaf mikro yang telah hadir di lingkungan pesantren. Bank wakaf menyalurkan pembiayaan kepada 1.330 nasabah ke dalam 272 kelompok dengan nilai Rp 1,4 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com