Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Nilai Transfer Ronaldo Bisa Beli Pulau hingga Berkat Mouse Jadi Orang Tajir

Kompas.com - 30/07/2018, 07:36 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

3. Pengelolaan APBN dan Jawaban atas Lontaran Kritik Rizal Ramli

Pada saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR yang membahas perkembangan ekonomi terkini dan APBN 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani, (Menkeu SMI) menjawab pertanyaan anggota DPR mengenai pengaruh perubahan nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS dan perubahan harga minyak yang berbeda dari asumsi awal dalam APBN 2018, terhadap keseluruhan postur APBN.

Menkeu menjelaskan dalam APBN 2018, bila parameter penghitungan lain di dalam APBN tidak berubah (ceteris paribus), maka setiap perlemahan rupiah sebesar Rp 100 terhadap dollar AS akan berdampak surplus sekitar Rp 1,7 triliun.

Sedangkan, setiap kenaikan harga minyak diatas asumsi, juga akan menambah penerimaan negara dari migas baik dalam bentuk pajak maupun non pajak.

Perubahan tersebut hanya di dalam postur APBN, tentunya perubahan kedua variabel yaitu mata uang dan harga minyak mempengaruhi perekonomian secara luas. Pernyataan ini langsung “disambar” oleh Pak Rizal Ramli (Pak RR) yang menyatakan “kalau begitu biarin aja Rp 20.000/dollar AS, pinter-pinter ndablek”.

Baca selengkapnya: Pengelolaan APBN dan Jawaban atas Lontaran Kritik Rizal Ramli

4. Namu, Bangun Ekosistem Perajin dengan Olahan Limbah

Berawal dari kegemarannya jalan-jalan dengan istri, Ery Seprizal (35) merintis sebuah usaha yang memanfaatkan limbah dari industri kerajinan.

Ery dengan mengusung merek Namu, merupakan salah satu peserta yang mendaftar ke kompetisi pencarian pelaku UMKM lokal yang mengusung produk kreatif dan unik, The Big Start Indonesia Season 3, dimotori oleh Blibli.com.

Ketika menceritakan tentang bahan baku yang dipakai untuk membuat produk, Ery menegaskan bahwa limbah yang dimaksud adalah bahan yang tidak dipakai atau yang biasanya dibuang setelah proses produksi. Bahan yang paling mudah didapat adalah kayu dari industri furnitur.

Ery menceritakan, tahun 2016 silam dia dan istrinya berkunjung ke berbagai tempat dalam rangka jalan-jalan. Selama perjalanannya, Ery menemukan banyak perajin bekerja di daerah yang pelosok hanya berdasarkan pesanan klien, dengan model dan desain yang dinilai sudah umum.

Baca selengkapnya: Baca juga: Namu, Bangun Ekosistem Perajin dengan Olahan Limbah

5. Berkat Tetikus, Pria Ini Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Singapura

Min Liang-Tan adalah pendiri sekaligus CEO Razer, perusahaan teknologi yang terkenal menciptakan berbagai perangkat untuk game. Walaupun latar belakang pendidikannya hukum, Tan lebih memilih menekuni hal yang menjadi kegemarannya saat masih kecil dulu, yakni video game.

Ketika mendirikan Razer padah tahun 2005 bersama Robert Krakoff, pikiran Tan saat itu hanya satu "bagaimana menciptakan mouse untuk gaming yang nyaman?". Menurut Tan, salah satu senjata terpenting dalam game adalah mouse alias tetikus.

Mengusung slogan "for gamers by gamers", produk pertama dan andalan Razer saat itu adalah mouse. Mungkin bagi selain maniak game mempertanyakan mengapa produk mouse sangat penting. Tetapi seperti halnya olahraga apapun, menurut Tan fungsi peralatan yang tepat dapat membuat perbedaan besar bagi penggunanya.

Baca selengkapnya: Baca juga: Berkat Tetikus, Pria Ini Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com