Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Keuangan Positif, Wall Street Menguat

Kompas.com - 07/08/2018, 07:02 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar saham Amerika Serikat, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Senin (6/8/2018) waktu setempat.

Hal itu didorong faktor musim laporan pendapatan perusahaan-perusahaan AS yang positif. Salah satunya Berkshire Hathaway, perusahaan milik salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffet, yang berhasil mencatatkan laporan kuartal II yang melampaui ekspektasi pasar.

Adapun Facebook juga berhasil mengangkat indeks Nasdaq lantaran terdapat laporan pihaknya sedang berencana membuat layanan baru.

Indeks Dow Jones Industrial Avarage naik 39,6 poin, atau 0,16 persen menjadi 25.502,18. Adapun S&P 500 meningkat 10,05 poin atau 0,35 persen menjadi 2.850,4, Sementara, indeks Nasdaq Composite meningkat 47,66 poin atau 0,61 persen menjadi 7859,68.

Dikutip melalui The New York Times, investor saat ini masih fokus pada pnedapatan perusahaan yang dipandang kuat, dan mengabaikan kekhawatiran tentang ketegangan AS dengan negara-negara lain termasuk China dan Iran.

Baca juga: Didorong Sektor Industri, Wall Street Kembali Melonjak

"Berita pendapatan cukup kuat, dan itu memungkinkan investor untuk fokus pada apa yang paling penting tetapi, seiring dengan musim pendapatan yang mulai menurun, akan memungkinkan para investor reaktif terhadap berita geopolitik," ujar kepada investasi di Cresset Walth Avisors Jack Ablin.

Misalnya, langkah Presiden Trump untuk menentang Iran terkait produksi minyak dapat menekan saham.

Sebagai informasi, Presiden Iran Hassan Rouhani menolak permintaan AS untuk melakukan pembicaraan di hari Senin ini, beberapa jam sebelum pihak AS memberlakukan sanksi baru menyusul keputusan Trump untuk menarik perjanjian pada tahun 2015 terkait program nuklir Iran.

Di sisi lain, ahli strategi pasar global dari Invesco Krstina Hoper menilai saat ini, muncul indikasi China sedang bersiap untuk perang dagang yang lebih sigifikan. Dampak yang dihasilkan bisa jadi lebih besar dari pada yang sebelumnya diperkirakan.

Pada hari Senin ini, media pemerintah China mencerca kebijakan perdagangan Presiden Trump. Mereke berusaha meyakinkan investor yang cemas dengan kondisi ekonomi China, salah satunya faktor ekonomi yang dikhawatirkan mengancam pasar keuangan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com