Alat-alat Bangunan
Menjual alat-alat bangunan di desa sepertinya pas mengingat pembangunan di desa masih sangat diperlukan. Anda bisa menjual berbagai peralatan dan kebutuhan untuk membangun, seperti semen, ember, sendok pengaduk semen, dan alat-alat bangunan lainnya.
Karena penjual alat-alat bangunan di desa masih sedikit, Anda dapat menetapkan harga jual yang lebih tinggi karena memperhitungkan jarak tempuh antara desa dan kota yang membutuhkan bahan bakar tidak sedikit. Jadi wajar-wajar saja jika harganya sedikit dinaikkan asalkan masih dalam batas wajar.
Jika Anda ahli memotong rambut, usaha barbershop atau potong rambut bisa dijadikan peluang dengan syarat tidak ada pesaing lain yang beroperasi di sekitar tempat usaha Anda. Karena bisnis ini beroperasi di desa, tarif pangkas rambut yang ditetapkan sebaiknya sesuai dengan kondisi perekonomian di desa.
Saat menggeluti bisnis ini, Anda harus selalu up to date mengenai tren rambut yang diminati masyarakat. Anda bisa mencari-cari model rambut kekinian di internet, lalu mempelajarinya untuk mendapat hasil pangkasan yang bagus.
Ilmu yang Anda dapatkan dari bangku sekolah atau perkuliahan jangan didiamkan begitu saja. Bagaimana jika Anda coba membuka usaha bimbingan belajar di desa? Bisnis ini dapat berkembang dengan pesat karena tenaga pengajar di desa masih terbatas.
Tidak perlu membuka bimbel untuk semua mata pelajaran. Cukup mata pelajaran yang paling Anda kuasai saja agar ilmu yang dibagikan ke anak-anak menjadi lebih maksimal.
Jadilah Pengusaha Sukses meski di Desa
Tak ada alasan untuk tidak meraih sukses berwirausaha meski tinggal di desa. Justru di desalah peluang Anda untuk meraih kesuksesan dari usaha yang dirintis semakin besar. Selain belum banyak saingan, berbisnis di desa juga bisa menekan biaya operasional atau investasi awal, semisal tanah, karena harganya juga tak semahal di perkotaan.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dan Cermati.com. Isi menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.