Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Utang Kredit Online? Inilah Solusinya

Kompas.com - 17/09/2018, 11:13 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi internet telah banyak memudahkan kita dalam beraktivitas dan memenuhi berbagai kebutuhan. Mulai dari aktivitas berbelanja yang bisa dilakukan cukup dari gadget di tangan, aktivitas membayar berbagai tagihan rutin yang bisa dilakukan dari mana saja, dan lain sebagainya.

Salah satu hal yang juga marak seiring perkenbangan teknologi internet adalah membludaknya penawaran-penawaran pinjaman/kredit online. Bila dahulu mengakses pinjaman uang tunai hanya terbatas disediakan oleh bank, pegadaian atau koperasi, maka kini, meminjam uang bisa semudah berbelanja online.

Cukup mengunduh aplikasi dan memenuhi persyaratan peminjaman, seseorang sudah bisa langsung mendapatkan pinjaman uang tunai.

Selain aksesibilitas yang lebih mudah karena hanya melalui gadget, kredit online marak diminati karena acapkali memasang persyaratan yang sangat mudah. Umumnya, seseorang cukup memberikan bukti identitas dan foto diri dan bisa langsung mendapatkan pinjaman yang dia butuhkan.

Baca juga: Korban Makin Banyak, Masyarakat Diimbau Lebih Teliti saat Ajukan Kredit Online

Sebagai konsekuensi, kemudahan mendapatkan pinjaman online tersebut biasanya mengenakan bunga pinjaman yang mahal. Tanpa perhitungan yang mahal, seseorang bisa terjerat permasalahan pinjaman mahal yang pelik.

Apabila Anda perhatikan di berbagai forum online, ada cukup banyak masyarakat yang mengeluhkan beban utang yang sudah terlanjur menumpuk dan mulai depresi akibat dikejar-kejar oleh tenaga penagih utang alias debt collector.

Bila Anda saat ini juga tengah menghadapi situasi pelik tersebut, jangan dulu berputus asa. Masih ada jalan keluar yang bisa Anda lakukan untuk keluar dari situasi tersebut seperti dilansir oleh HaloMoney.co.id berikut ini:

1. Terbuka pada keluarga

Utang yang Anda tanggung sudah begitu menumpuk dan hitungan bunga terus berjalan. Ketimbang bersembunyi dan pusing sendiri, akan lebih baik bila Anda mulai terbuka dan meminta bantuan keluarga terdekat. Ungkapkan permasalahan utang yang tengah Anda hadapi tersebut pada pasangan atau orangtua atau kerabat lain.

Keterbukaan ini penting sehingga dari sisi psikologis Anda tidak lagi terbebani pikiran sendirian. Tentu ada konsekuensi bahwa keluarga akan marah besar pada Anda. Namun, percayalah itu hanya sementara. Akan lebih baik bila Anda berterus terang untuk meminta bantuan keluarga agar permasalahan utang sedikit demi sedikit bisa terselesaikan.

2.  Tunjukkan itikad baik pada pemberi utang

Tunjukkan itikad baik pada pemberi utang bahwa Anda memiliki niat untuk melunasi pinjaman tersebut. Cobalah untuk mengkomunikasikan pada pemberi utang apa kira-kira opsi yang bisa Anda lakukan agar utang tetap bisa terlunasi. Misalnya, meminta perpanjangan waktu jatuh tempo pembayaran, meminta hitungan bunga agar dihentikan lebih dulu dengan perjanjian Anda akan membayar utang secepatnya, dan sebagainya.

Intinya, Anda harus menunjukkan bahwa sebagai debitur atau peminjam, Anda memiliki itikad dan niat baik untuk menyelesaikan utang. Ingat, utang harus dibayar. Jadi, melarikan diri dan memilih sikap “ngemplang” tidak akan menyelesaikan masalah.

3.  Kumpulkan dana pembayaran utang

Langkah berikutnya adalah, mengumpulkan dana untuk membayar utang. Cara pertama yang harus Anda tempuh, memakai penghasilan yang Anda miliki setelah dikurangi kebutuhan hidup sehari-hari. Bila masih belum memadai, Anda bisa menimbang untuk menjual atau mengagunkan aset yang Anda miliki agar bisa segera mendapatkan dana pelunasan utang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com