Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

BUMDes Dongkrak Produk Unggulan Desa Terpencil

Kompas.com - 24/09/2018, 19:27 WIB
Kurniasih Budi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggulirkan dana desa.

Tak cuma itu, pemerintah melakukan pendampingan pemanfaatan dana desa untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan ekonomi di seluruh pelosok Tanah Air.

Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Jawa Barat merupakan salah satu dari 74.957 desa yang menerima dana desa. Tahun ini, desa itu menerima dana sebesar Rp 1,13 miliar.

Perlu diketahui, Desa Cupunagara terletak paling ujung di Kabupaten Subang. Kondisi jalan desa yang rusak dan belum teraspal membuat desa itu terisolasi dari desa lainnya.

Baca juga: Masyarakat Desa Diprediksi Bisa Lebih Sejahtera Dibandingkan Kota

Kepala Desa Cupunagara Wahidin Hidayat mengatakan, sejak pemerintah menggulirkan dana desa ke wilayahnya, warga desa dapat memperbaiki jalan desa.

Dana desa digunakan untuk membentuk BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Mukti Raharja,” kata Wahidin dalam pernyataan tertulis, Senin (24/9/2018).

Peran BUMDes di Desa Cupunagara

BUMDes tersebut berperan penting dalam memasarkan produk unggulan desa yaitu kopi arabika yang diberi merek “Kopi Canggah.”

Masyarakat Desa Cupunagara telah menanam kopi sejak lama. Jenis kopi yang ditanam hanyalah robusta. Sejak 3 tahun belakangan, warga desa mulai menanam kopi arabika.

Kopi arabika khas Desa Cupunagara memiliki rasa manis yang unik karena ditanam di ketinggian di atas 1.200 meter di atas permukaan laut,” ujar Wahidin.

Menurut dia, warga Desa Cupunagara belum semua teredukasi mengenai cara penanaman hingga pemetikan kopi arabika.

Baca juga: Rahasia di Balik Ketenaran Kopi Canggah

BUMDes serta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Subang pun mengedukasi warga Desa Cupunagara tentang menanam dan memetik biji kopi arabika dengan benar.

Penyuluhan ini dirasakan membantu petani kopi seperti Tjutju, yang selama ini menjual biji kopi gelondongan ke tengkulak dengan harga murah.

Petani berusia 60 tahun yang tak paham soal pemasaran ini merasa diuntungkan dengan adanya BUMDes Mukti Raharja.

Petani pun bisa mengantongi untung lebih besar bila menjual ke BUMDes. Harga jual biji kopi di tengkulak hanya di kisaran Rp 5.000 per kilogram. Sementara, BUMDes Mukti Raharja mau membayar biji kopi Rp 7.000 hingga Rp 9.000 per kilogram.

Baca juga: Mendes PDTT Minta Kades Berdayakan Ekonomi Desa

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com