Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisa Setahun Pemerintahan Jokowi-JK, Ini Catatan Pengusaha

Kompas.com - 23/10/2018, 17:43 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rentang waktu sisa pemerintahan Jokowi-JK yang tinggal setahun, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Shinta Kamdani menilai terdapat empat hal yang masih menjadi catatan untuk pemerintah yang perlu dibenahi.

Keempat hal tersebut adalah konsistensi regulasi perizinan usaha, ketenagakerjaan, serta kesiapan Indonesia dalam menghadapi era substitusi impor.

Dari segi konsistensi regulasi perizinan usaha, Shinta menilai, masih banyak aturan pemerintah yang tumpang tindih antara pemerintah pusat dan daerah, salah satunya adalah sistem Online Single Submission (OSS).

"Dari segi kalau kita lihat policy yang dibuat banyak yang baik tapi implementasinya yang bermasalah di lapangan jadi, mungkin dari segi konsistensi regulasi perizinan, tumpang tindih antara pusat dan daerah ini harus diberi perhatian," ujar dia ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Dia menjelaskan, konsep OSS yang sudah disusun dengan sangat baik untuk menarik investro sayangnya tidak ada kesinambungan antara pemerintah pusat dan daerah. Sehingga, pengusaha yang seharusnya dipermudah justru mengalami kesulitan.

Pasalnya, mereka harus menyesuaikan dengan sistem OSS sekaligus tetap menjalani regulasi perizinan dari pemerintah daerah.

Sementara dari segi tenaga kerja, Shinta menjelaskan, yang perlu digarisbawahi adalah kesinambungan antara ketersediaan lapangan kerja, penyerapan tenaga kerja, serta pendidikan. Sebab, hingga saat ini, polemik ketenaga kerjaan masih terjadi antara pengusaha dengan pekerjanya.

"Sudah ada konflik kenaikan upah minimum dan segala macam, itu juga musti di reformasi tenaga kerja," ujar Shinta.

Selain itu, Shinta menilai sistem perpajakan di Indonesia tidak cukup kompetitif jika diabandingkan dengan negara-negara lain. Padahal, perpajakan menjadi salah satu unsur penting untuk menarik investor.

"Tidak hanya dari segi regulasi tetapi juga administrasinya, apakah IT-nya, tidak hanya juga intensifikasi tapi juga ekstensifikasi saya rasa itu yang juga penting," jelas dia.

Sementara yang terakhir, sebagai salah satu langkah untuk mencegah melebarnya defisit neraca berjalan (CAD), Indonesia sudah harus mulai menggencarkan substitusi produk impor dalam rantai produksinya. Selain itu, wacana Industri 4.0 yang digadang-gadang pemerintah nyatanya belum sepenuhnya berjalan.

"Karena kita nggak bisa hanya fokus ke hilir, tetapi hulunya ini gimana agar bisa mengembangkan industri-industri ini," jelas Shinta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com