SURABAYA, KOMPAS.com — Pemerintah terus menggenjot proyek pembangunan jalan tol yang menjadi jalur Trans-Jawa. Saat ini, jalur yang sudah tersambung mencapai 95 persen.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani mengatakan, dengan tersambungnya jalur Trans-Jawa, jarak tempuh Jakarta-Surabaya via jalan tol akan terpangkas signifikan.
"Jadi idealnya Jakarta-Surabaya itu enggak akan lebih dari 10 jam," ujarnya di Surabaya, Minggu (11/11/2018).
Meski demikian, waktu tempuh 10 jam diyakini Desi belum akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, masih ada kendala yang dihadapi.
Baca juga: Cerita Menteri BUMN Ambil Alih Pembangunan Tol Trans-Jawa yang Mangkrak Sejak 1996
Menurut Desi, hambatan tersebut yakni masih crowded-nya Tol Jakarta-Cikampek akibat adanya proyek pembangunan jalan layang Tol Jakarta-Cikampek II (elevated).
"Sekarang kan Jakarta-Cikampek masih crowded. Saya kira masih belum bisa itu. Mungkin 14 jam, tergantung Jakarta-Cikampek saja," kata dia.
Sebelumnya, Desi mengatakan pentingnya pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek untuk memecahkan persoalan kemacetan di ruas tol tersebut yang sudah parah.
Bila pembangunan tidak dilakukan, kata Desi, kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek bisa kian parah. Terlebih jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahun.
Dari total 19 ruas tol Trans-Jawa, 12 diantaranya dioperasikan oleh Jasa Marga. Total jalan Trans-Jawa sepanjang 1.150 km, sekitar 70 persennya dioperasikan Jasa Marga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.