Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkan Rupiah Kembali ke Level Rp 13.000? Ini Kata Gubernur BI

Kompas.com - 30/11/2018, 18:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan rupiah yang terus menguat dalam satu minggu terakhri telah membawa rupiah ke level Rp 14.300 per dollar AS. Level tersebut, menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo masih terlalu murah atau di bawah fundamental.

Lalu, mungkinkah rupiah kembali menguat ke level Rp 13.000?

Saat ditanya mengenai hal itu Perry menjelaskan bahwa terdapat tiga hal yang memengaruhi pergerakan rupiah hingga menguat seperti saat ini setelah sempat menembus Rp 15.200 per dollar AS pada bulan September lalu.

"Pergerakan nilai tukar rupiah selalu akan dipengaruhi 3 hal. Satu kondisi fundamentalnya, kemudian kondisi mekanisme pasar, dan faktor-faktor teknikal perkembangan berita yang berkaitan dengan berita global, perkembangan perundingan perdagangan, bagaimana statement Fed maupun sejumlah berita-berita lain," ujar Perry ketika ditemui awak media di Gedung BI, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Perry Warjiyo DIyakini Mampu Jaga Stabilitas Rupiah

Dari segi fundamental ekonomi Indonesia, Perry mengatakan, kepercayaan investor semakin meningkat. Berdasarkan data BI, arus modal asing dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang bulan November 2018 telah masuk sebesar Rp 34,2 triliun. Sehingga jika diakumulasikan dari awal tahun, arus modal asing berupa SBN telah masuk sebesar Rp 62,4 triliun.

"Alhamdulillah bahwa aliran portofolio asing ke SBN yang memang sejak beberapa bulan lalu masuk dan ini semakin banyak masuk sehingga secara keseluruhan year to date-nya Rp 62,4 triliun dan bulan ini Rp 34,25 triliun," jelas Perry.

Di pasar saham pun aliran investasi protofolio asing mencapai Rp 12,2 triliun sepanjang bulan November. Sehingga secara keseluruhan bulan ini, aliran masuk modal baik dari SBN dan saham sebesar Rp 46,4 triliun.

Perry pun meyakini, mulai kembalinya kepercayaan investor asing terhadap kondisi ekonomi Indonesia lantaran kebijakan pemerintah dan upaya BI dalam menjaga stabilitas ekonomi RI.

"Dengan aliran modal asing masuk tentu saja itu menambah supply (dollar AS) dan kemudian memperkuat nilai tukar rupiah. Yang confident itu juga tidak hanya terhadap kebijakan tetapi juga conident terhadap bagaimana ekonomi kita terus membaik dengan stabilitas yang terjaga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com