Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Izin Frekuensi First Media hingga Neraca Dagang Jeblok

Kompas.com - 19/12/2018, 05:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih berlanjutnya kasus izin First Media menjadi berita terpopuler di kanal Ekonomi Kompas.com, Selasa (18/12/2018). Selain itu, berita terpopuler lainnya adalah soal neraca perdagangan Indonesia yang merosot drastis.

Berikut ini adalah 5 berita terpopuler kanal Ekonomi Kompas.com kemarin, yang masih bisa Anda simak hari ini.

1. Kasus Izin Frekuensi, Kemenkominfo Tunggu First Media Bayar Cicilan

Kebutuhan pengguna internet terus berkembang, terutama setelah penggunaan internet makin banyak membutuhkan konsumsi data besar, seperti streaming video atau video call menggunakan Skype.Dok First Media Kebutuhan pengguna internet terus berkembang, terutama setelah penggunaan internet makin banyak membutuhkan konsumsi data besar, seperti streaming video atau video call menggunakan Skype.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) belum mencabut Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) 2,3 Ghz milik PT First Media Tbk (KBLV), dan entitas anaknya, PT Internux.

Kementerian yang dikomandoi Rudiantara ini masih memberikan kesempatan bagi dua anak usaha Lippo Group ini menunaikan pembayaran sesuai proposal yang diajukannya.

Baca selengkapnyadi sini.

2. Neraca Dagang Jeblok, Pemerintah Siapkan Strategi Baru

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat diwawancarai di Lombok, NTB, Jumat (21/9/2018).-KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat diwawancarai di Lombok, NTB, Jumat (21/9/2018).

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan segara menyiapkan kebijakan baru untuk mendorong ekspor.

Hal ini menyusul defisit neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 2,05 miliar dollar pada November 2018, atau yang tertinggi sepanjang 2018.

"Kami segara susun dengan kementerian lain terutama dengan Kementerian Perindustrian," ujarnya di Kantor Ke Menko Perekonomian, Senin (17/12/2018) malam.

Baca selengkapnya di sini.

3. Traveloka Akuisisi 3 Agen Perjalanan Online Sekaligus

-- -

Traveloka telah mengakuisisi tiga agen perjalanan online (OTA) tahun ini dengan nilai 66,8 juta dollar AS. Ketiganya yaitu Pegipegi asal Indonesia, Mytour asal Vietnam, dan Travelbook asal Filipina.

Sebelum akuisisi, ketiga perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari perusahaan Jepang, Recruit Holdings.

Dalam sebuah pernyataan dari pada Januari, Recruit Holdings menyatakan bahwa seluruh kepemilikannya atas tiga perusahaan dipindahkan ke Jet Tech Innovation Ventures Pte Ltd, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura.

Baca selengkapnya di sini.

4. Anjlok, Harga Minyak di Bawah 50 Dollar AS untuk Pertama Kalinya dalam 14 Bulan

Ilustrasi harga minyakThinkstockphotos.com Ilustrasi harga minyak

Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin, (17/12/2018) waktu Amerika Serikat anjlok lantaran adanya kelebihan pasokan di Amerika Serikat.

Selain itu juga terdapat sentimen negatif dari investor mengenai prospek pertumbuhan perekonomian global tahun depan dan permintaan bahan bakar yang diprediksi tertekan. Harga tersebut merupakan yang terendah dalam 14 bulan terakhir.

Baca selengkapnya di sini.

5. Boeing Diminta Ikut Bantu Cari Korban Lion Air JT 610

Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang.

Tim pengacara para korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang dipimpin Kabateck LLP mengumumkan mereka telah meminta The Boeing Co, produsen pesawat Boeing 737 MAX 8, membantu pihak Indonesia menemukan jasad korban yang hingga saat ini belum ditemukan.

Sampai proses pencarian dihentikan, sebanyak 64 jasad korban tragedi Lion Air JT 610 belum ditemukan. Keluarga para korban juga telah meminta pemerintah melakukan pencarian lanjutan.

Di saat yang sama, Kabateck juga telah mengirimkan permintaan kepada Boeing untuk menjaga seluruh bukti-bukti penting terkait pesawat dan kecelakaan (preservation notice).

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com