Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Masih Pilih-Pilih Soal Investor Bank Muamalat

Kompas.com - 20/12/2018, 12:03 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan merasa harus lebih selektif dan berahtihati dalam menentukan calon investor Bank Muamalat.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, OJK menginginkan investor yang berminat harus bisa membuat Bank Muamalat memiliki permodalan kuat dan kredibel. Sehingga nantinya, setiap keputusan yang diambil bisa dipertanggung jawabkan.

"Muamalat itu kita perlu lebih hati-hati... Yang ingin masuk banyak. Tapi OJK perlu pilih," ujar Heru ketika memberikan kepada awak media di kawasan gedung Bank Indonesia (BI), Rabu (19/12/2018).

Heru menyatakan, seharusnya, pihak yang nanti menjadi investor bisa membawa Bank Muamalat menjadi banyak syariah yang besar, serta tumbuh setara dengan bank konvensional.

"Kalau sekadar gitu-gitu aja, nanti dulu, kami cari yang kuat," jelas Heru.

Sementara mengenai konsorsium yang diusung Ilham Habibie CS, sebelumnya telah dipilih oleh pemegang saham menjadi pemegang kendali di PT Bank Muamalat Tbk pada Rapat Umum Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Investor pimpinan Iham Habibie akan menyuntikkan modal sebanyak Rp 2 triliun melalui mekanisme right issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Dengan demikian, Ilham Habibie cs memegang 60 persen kepemilikan saham di bank syariah tertua di Indonesia itu.

OJK pun saat ini tengah menilai kinerja dari konsorsium tersebut, apakah mereka mampu membawa Bank Muamalat bisa bersaing dengan bank konvensional.

"Kita lagi nilai apa mereka menepati janji jangka panjang akan bsia membawa bank ini besar. Saya nggak mau gitu-gitu aja sekadar masuk tapi nggak bisa bersaing dengan bank konvensional," ujar Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com