Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Saham-saham Grup Bakrie Melonjak, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 21/01/2019, 08:47 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa saham Bakrie Group menunjukkan penguatan fantastis di awal 2019. Di antaranya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, ada beberapa hal yang mempengaruhi saham saham emiten tersebut menguat di sepanjang tahun. Khusus untuk saham BUMI, Hans menilai sentimen utamanya adalah kenaikan harga batu bara.

"Saat harga batu bara naik, saham BUMI juga naik. Ditambah lagi, saat batu bara naik di tahun lalu, saham BUMI juga belum banyak bergerak, jadi sekarang wakturnya," katanya seperti dilansir Kontan, Minggu (20/1/2019).

Hans mengaku belum mengetahui sentimen khusus yang mendorong saham saham Bakrie Groups naik. Khususnya, Hans menyebut, pasar tengah mengumpulkan beberapa saham Bakrie Group seperti BUMI, ENRG dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Baca juga: Bakrie & Brothers Tunda RUPSLB, Ini Alasannya

Pada perdagangan Jumat (18/1/2019), saham BUMI menguat 68,93 persen dan ditutup pada harga Rp 174 . Sementara ENRG melonjak 62 persen ke Rp 8. Begitu juga saham BRMS yang menguat 20 persen ytd ke harga Rp 60 per saham.

Adapun faktor lain yang turut mendorong beberapa saham Bakrie Group menguat di awal tahun, yakni kondisi pasar modal yang cenderung positif. Utamanya didukung pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell yang menyatakan belum akan agresif menaikkan suku bunga acuan.

"Selain itu, Bakrie Group sedang restrukturisasi jadi kemungkinan potensi mereka naik masih terbuka," ujarnya.

Melihat potensi kenaikan di awal, Hans merekomendasikan investor untuk membeli saham saham Bakrie Group tersebut, terutama untuk BUMI dan BRMS. Sedangkan untuk bisnis media seperti PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) sebaiknya hindari dulu.

"Untuk BUMI, target harga long term bisa mencapai Rp 500," sebutnya.

Sementara Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, kenaikan harga saham BUMI terbantu oleh sentimen impor batu bara oleh China.

"Ekspektasi akan kembali meningkatnya impor batubara dari China tahun ini, membuat BUMI berpotensi menerima manfaat positif," kata Robertus.

Apalagi sebut dia, produksi batu bara China saat ini tengah terganggu akibat adanya kecelakaan kerja yang baru terjadi. Ditambah lagi, sebagian ekspor batu bara BUMI, banyak dikonsumsi oleh pembeli dari China.

"Mengingat, China Investment Corporation (CIC) dan China Development Bank (CDB) saat ini tercatat sebagai investor BUMI, maka perseroan dianggap memiliki akses pasar yang besar di negeri tirai bambu tersebut," jelasnya.

Dengan prospek tersebut, Robertus merekomendasikan investor untuk bisa membeli saham BUMI dari sekarang, dengan target harga jangka panjang Rp 250. (Intan Nirmala Sari)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Saham perusahaan Grup Bakrie melonjak, begini rekomendasi analis


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com