Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Aman Tarik Tunai saat di Luar Negeri

Kompas.com - 02/02/2019, 13:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Misalnya, batas penarikan maksimum di negara-negara Eropa sebesar 500 Euro. Anda bisa menarik lebih dari itu namun harus membayar biaya administrasi lagi.

Setelah tarik tunai, ceklah sisa saldo yang ada di dalam kartu debit, tapi jangan melalui mesin ATM. Anda bisa mengecek sisa saldo melalui internet banking untuk menghindari biaya administrasi tambahan.

4.      Total Biaya Administrasi yang Ditetapkan

Biaya administrasi tarik tunai di Indonesia termasuk murah. Untuk setiap transaksi hanya dikenakan biaya sebesar Rp6.500 saja. Sedangkan di luar negeri, biaya administrasi berkisar Rp30.000 – Rp50.000 untuk sekali penarikan.

Coba bayangkan jika Anda menarik uang tunai sebanyak dua atau tiga kali dalam sehari, bisa-bisa saldo ATM habis untuk membayar biaya administrasi saja.

Oleh sebab itu, traveller sangat dianjurkan untuk melakukan tarik tunai dalam jumlah yang besar sekaligus sesuai kebutuhan. Selain menghemat biaya, juga menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu bolak-balik ke ATM untuk mengambil uang.

5.      Hindari Transaksi di Money Changer

Rate atau nilai kurs yang ada di money changer lebih tinggi daripada di ATM. Jika tidak mendesak, lebih baik ambil uang melalui mesin ATM saja.

Meskipun misalnya selisih kurs Rp200 per $1 saja, Anda tetap rugi, terutama saat mengambil uang dalam jumlah yang lumayan besar.

Tata cara menarik uang di ATM luar negeri hampir sama dengan kebanyakan ATM yang ada di Indonesia. Perbedaan yang cukup signifikan ada pada bahasa yang digunakan.

Tapi, jika sudah terbiasa menarik uang melalui ATM, Anda pasti sudah familiar dengan tombol-tombol yang ada di mesin ATM.

Baca Juga: Pengertian Rekening Koran, Fungsi, dan Cara Mengajukannya

6.      Pastikan Saldo di ATM Mencukupi

Meskipun belum pernah travelling ke luar negeri, Anda pasti sudah tahu kalau mesin ATM di luar negeri menetapkan batas transaksi minimum, maksimum, dan membebankan biaya administrasi.

Sama halnya mesin ATM yang ada di Indonesia juga. Untuk menghindari error, pastikan saldo di ATM cukup untuk tarik tunai.

Hitung estimasi jumlah pengeluaran sebelum traveling ke luar negeri, sehingga uang yang kamu masukkan ke ATM cukup untuk membiayai segala kebutuhan di luar negeri.

7.      Batasi Jumlah Penarikan Uang Tunai

Seperti yang sudah disinggung pada poin nomor tiga di atas, biaya administrasi di luar negeri sangat besar. Jadi, jangan terlalu sering menarik uang, apalagi jika tidak dibutuhkan.

Pikirkan dampaknya karena Anda harus banyak membayar administrasi penarikan uang tunai di ATM, terlebih transaksi di mesin ATM beda bank.

Satu hal lagi, jangan terlalu mengharapkan ATM. Sebaiknya tukarkan uang Anda ke kurs mata uang dari negara yang dikunjungi. Sebagian negara, seperti Amerika tidak menerima penukaran dari rupiah ke dolar dan sebaliknya.

Sisakan Mata Uang Asing ke Negaras Asal

Jika mata uang asing milik Anda tersisa, sebaiknya jangan dihabiskan untuk berfoya-foya di luar negeri. Lebih baik disimpan sisa uang tersebut. Ketika nilai kurs mata uang naik, Anda bisa menjualnya dan mendapatkan keuntungan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com