KOMPAS.com – Penerbangan menjadi salah satu akomodasi utama bagi masayarakat untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat jauh atau untuk efisiensi waktu.
Selain memudahkan mobilitas masyarakat, terbukanya akses penerbangan juga membawa banyak dampak, baik positif maupun negatif bagi wilayah-wilayah yang terhubung.
Untuk itulah, rute-rute penerbangan baru terus diusahakan oleh berbagai pihak untuk memperbesar kemungkinan-kemungkinan positif, misalnya di bidang pariwisata.
Hal ini pula yang diharapkan Kementerian Pariwisata dalam upaya meningkatkan potensi wisata dalam negeri di mata turis mancanegara.
Baca juga: Polemik Bagasi Berbayar di Rute Penerbangan Domestik
View this post on Instagram
Dari laman Instagram @kemenpar, diketahui sejumlah rute internasional akan dibuka dengan sistem penerbangan langsung ke dan dari beberapa titik di Indonesia.
Misalnya, permintaan Kamboja untuk membuka penerbangan langsung Yogyakarta – Phnom Penh dan sebaliknya. Rute ini diusulkan untuk mendukung program Twin Temple Angkor Wat di Kamboja dan Candi Borobudur di Indonesia.
Kemudian, Air Asia akan memperluas jangkauannya dengan menjadikan Lombok sebagai destinasi terbang, setelah Jakarta, Surabaya, Bali, dan Medan.
Baca juga: AirAsia Ingin Jadikan Lombok Hub Baru Penerbangan
Selain itu, seperti diketahui sebelumnya maskapai LCC asal Vietnam, VietJet Air juga akan mulai melayani rute Ho Chi Min–Denpasar mulai Maret tahun ini.
Kepala Manajemen Bagian Krisis Kepariwisataan Kemenpar, Dessy Ruhati membenarkan informasi tersebut.
“Terkait rute-rute baru dari pasar Indochina seperto Ho Chi Minh-Denpasar dan Phnom Penh-Yogyakarta adalah untuk membuka direct flight destinasi Indonesia ke pasar-pasar di Indochina,” kata Dessy pada Kompas.com, Minggu (5/1/2019).
Menurut dia, selama ini wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia harus menjalani penerbangan dengan transit terlebih dahulu di Singapura ataupun Kuala Lumpur, Malaysia.
Padahal, 75 persen wisatawan asing masuk ke Indonesia menggunakan jalur udara. Rencana pembukaan rute-rute baru ini nantinya diharapkan dapat mendorong angka pertumbuhan wisman di Indonesia.
"Sehingga diharapkan akan berdampak positif pada jumlah kunjungan wisman dari negara-negara Indochina terutama ke Bali dan Yogyakarta," kata Dessy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.