Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER EKONOMI] Runway Bandara Juanda Rusak | Go-Jek Dikuasai Asing

Kompas.com - 08/02/2019, 06:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang rusaknya landas pacu (runway) Bandara Internasional Juanda, Surabaya menjadi berita populer di kanal Ekonomi Kompas.com, Kamis (8/2/2019). Selain itu, ada pula berita tentang pertanyaan benarkah Go-Jek telah dikuasai asing.

1. Runway Rusak, Bandara Juanda Surabaya Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

Bandara Internasional Juanda Surabaya ditutup sementara lantaran adanya kerusakan pada landasan pacu atau runway.

Corporate Communication Angkasa Pura I Awaluddin mengatakan, bahwa proses perbaikan landasan pacu sedang dilakukan saat ini.

"Saat ini kami sedang work in progress," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Baca selengkapnya: Runway Rusak, Bandara Juanda Surabaya Ditutup hingga Pukul 12.00 WIB

2. Benarkah Go-Jek Sudah Dikuasai Asing?

Go-Jek mbali memperoleh pendanaan. Nilainya disebut-sebut mencapai Rp 14 triliun. Sebagai perbandingan, sepanjang 2018 lalu, bursa efek Indonesia (BEI) mencatat emisi rights issue mencapai Rp 35 triliun. Tapi ini dari 28 rights issue.

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (7/2/2019), ibarat pemilik rumah, Go-Jek punya hak penuh siapa tamu yang boleh datang. Go-Jek juga berhak mengatur tata krama selama si tamu bertandang. Ini jawaban yang paling pas untuk menjawab pertanyaan yang santer beredar belakangan ini, siapa pemilik Go-Jek saat ini?

Maklum, perusahaan ini mendapat banyak pendanaan. Go-Jek mendapat sekitar 1 miliar dollar AS dari Google, Tencent dan JD.com. Sebelumnya, sejumlah konglomerasi raksasa Indonesia, seperti Grup Astra dan Grup Djarum, juga sudah masuk ke Go-Jek.

Baca selengkapnya: Benarkah Go-Jek Sudah Dikuasai Asing?

3. Runway Ketiga Dioperasikan, Bandara Soetta Bisa Layani 120 Perbangan Per Jam

Runway ketiga di Bandara Internasional Soekarno-Hatta siap dioperasikan di bulan Juni 2019. PT Angkasa Pura II (Persero) telah melakukan pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan pembangunan runway ketiga ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari warga pemilik lahan.

Sejalan dengan itu, dia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh warga sehingga proyek berjalan sesuai jadwal.

Baca selengkapnya: Runway Ketiga Dioperasikan, Bandara Soekarno-Hatta Bisa Layani 120 Perbangan Per Jam

4. Pengusaha Logistik Sebut Tarif Tol Trans Jawa Mahal, Ini Kata Jasa Marga

Sejumlah pengusaha logistik mengeluhkan mahalnya harga tarif Tol Trans Jawa. Hal ini membuat mereka harus mengeluarkan ongkos yang lebih besar untuk menunjang usahanya.

Vice President Corporate Finance Jasa Marga Eka Setya Adrianto mengatakan, tarif tersebut ditentukan berdasarkan tender. Menurut dia, jalan tol hanya opsi bagi pengguna kendaraan roda empat atau lebih, tergantung keinginan pengguna, tanpa kecuali pengusaha logistik.

"Kalau mereka merasa mahal, lewat luar (tol). Kalau merasa advantage, lewat dalam," kata Eka di Menara BCA, Jakarta, Kamis (7/2/2018).

Baca selengkapnya: Pengusaha Logistik Sebut Tarif Tol Trans Jawa Mahal, Ini Kata Jasa Marga

5. Ada Perjanjian MLA, LPS Siap Buru Aset Ex Bank Century ke Swiss

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyambut baik langkah Pemerintah Indonesia meneken perjanjian hukum timbal balik dalam masalah pidana atau mutual legal assistance (MLA) dengan Konfederasi Swiss di Bernerhof Bern Senin (4/2/2019) lalu.

Sebabnya, hal ini merupakan kesempatan emas bagi LPS untuk kembali mengejar aset Bank Century sebesar Rp 2 triliun yang dikabarkan lari ke Swiss dan Hong Kong.

Direktur Eksekutif Hukum LPS Robertus Bilitea mengatakan, sudah sejak lama pihaknya terus melacak keberadaan aset tersebut. Lewat kerja sama MLA ini maka bisa saja memudahkan jalan LPS untuk kembali merebut aset Bank Century.

Baca selengkapnya: Ada Perjanjian MLA, LPS Siap Buru Aset Ex Bank Century ke Swiss

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com