Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Cari Uang Tambahan, Bisnis Habibullah Kini Beromzet Rp 300 Juta Sebulan

Kompas.com - 17/02/2019, 15:31 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Uang bulanan dari orangtua yang pas-pasan memaksa Muhammad Habibullah mencari duit tambahan buat biaya hidup selama kuliah dan kos di Bandung. Pilihan pria asal Bogor ini jatuh pada pembuatan kaus bertema gim dan gelang tali prusik.

Maklum, ketika itu dia maniak bermain gim daring. Karena itu, ia menawarkan produknya ke komunitas gim online bentukannya: P-Clothes. Kata P, Habibullah ambil dari nickname gim onlinenya, Purwa.

Lantaran sering order dalam jumlah banyak, bisa 100 potong per minggu, pemilik konveksi, tempatnya memproduksi kaus gim, menawarkan Habib, panggilan sehari-hari Muhammad Habibullah, untuk menjual kaus polos. Enggak tanggung-tanggung, si pemilik konveksi menantangnya untuk menjual 1.000 potong seminggu.

Tanpa pikir panjang, dia pun menerima tantangan itu. Sebab, dia enggak perlu keluar modal. Lalu, ia melihat, jarang ada distro di Bandung yang menjual kaus polos.

Baca juga: Bermodal Tiga Lembar Kain, Pengrajin Tapis Ini Raup Omzet Rp 40 Juta

“Dari awal sebetulnya saya sudah bertujuan, yang beli bukan teman komunitas gim saja. Kalau yang beli hanya teman satu komunitas, kan, enggak maju-maju usaha saya,” kata lelaki kelahiran 30 Juni 1994 ini.

Karena itu, Habib memasarkan produknya ke komunitas lain dengan cara bergabung ke grup-grup yang ada di aplikasi percakapan instan Line. Hasilnya, 1.000 potong kaus polos ludes dalam seminggu.

Dengan mengibarkan bendera P-Clothes, bisnisnya menanjak. Bahkan, sejak awal 2017 dia punya rumah produksi sendiri, dengan jumlah karyawan 25 orang.

Sekarang saban minggu, ia memproduksi 6.000 potong kaus polos. Omzetnya Rp 300-an juta per bulan.

Sejak jualan kaus gim dan gelang prusik awal 2014, Habib menawarkan produknya melalui kanal daring. Begitu juga dengan kaus polos yang mulai bergulir Oktober 2014. Selain Line, dia membuka lapak di media sosial Facebook.

Pasca penjualan di pekan-pekan awal mendulang sukses, ia berani memasang iklan di akun Twitter infobandung yang punya banyak pengikut. Tarifnya saat itu sudah jutaan rupiah.

“Saya juga promosi di Line yang biayanya juga jutaan rupiah,” ungkap jebolan Manajemen Bisnis dan Teknologi Informasi Telkom University ini.

Tak heran, Habib berani jor-joran untuk pemasaran. Soalnya, keuntungan dari jualan kaus polos sangat lumayan.

Ia melepas tiga potong dengan harga Rp 100.000. Sedang harga dari konveksi Rp 25.000 per potong.

Itu berarti, dia mendekap untung Rp 25.000 untuk tiga potong kaus polos. Dengan penjualan 1.000 potong per minggu, setidaknya ia mengantongi laba Rp 8,325 juta.

Baca juga: Kisah Ahmad Mu’tamir, Petani Kentang dengan Omzet Ratusan Juta Rupiah

Meski begitu, Habib tidak sia-sia mengeluarkan banyak uang untuk memasang iklan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com