Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Temukan Indikasi Maladministrasi Impor Jagung

Kompas.com - 21/02/2019, 15:35 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI mencium adanya indikasi maladministrasi dalam impor jagung selama ini.

Hal ini dikatakan Komisioner Ombudsman RI, Ahmad Alamsyah Saragih di kantornya di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Alamsyah mengatakan, pihaknya kini tengah mendalami dan mempelajari terkait temuan ini. Sehingga nanti bisa disimpulkan apakan memang benar terjadi atau tidak.

"Kami melihat, impor jagung itu menurun secara drastis, tapi sebaliknya impor gandum juga meningkat secara drastis. Ada indikasi, kami melihat ini bukan untuk pemenuhan industri makanan," katanya.

Baca juga: Mendag Sebut Pernyataan Jokowi soal Impor Jagung Tak Salah

Menurut dia, adanya penuruan impor pada jagung dan kenaikan impor pada gandum patut dicermati. Apakah memang benar komoditas gandum tersebut untuk substitusi atas kebutuhan industri pakan terhadap jagung.

Meskipun demikian, Alamsyah tak membantah jika produksi jagung dalam negeri alami peningkatan. Ombudsman, katanya, memutuskan untuk melihat apakah lebih banyak substitusi jagung kepada gandum untuk pakan di lapangan.

"Kalau demikian sebetulnya (gandum untuk pakan), statetmen bahwa produksi (jagung) sudah meningkat sampai tiga sekian juta ton itu adalah informasi tidak pantas disampaikan ke publik. Apalagi nanti akan menyebabkan kita tidak mawas diri dan tiba-tiba merugikan bersama," paparnya.

Baca juga: Jokowi Sebut Impor Jagung Turun, Ini Kata Kementan

"Sebuah data dimanipulasi dan menyebabkan salah dalam mengambil keptusan di kemudian hari itu merugikan publik. Itu maladministrasi," terang Alamsyah.

Alamsyah tidak merincikan dan hafal betul berapa banyak gandum yang dijadikan sebagai pengganti jagung untuk pakan ternak. Namun, perubahan besaran impor kedua komoditas ini sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"2016 dengan jumlah yang cukup signifikan. Saya lupa jumlahnya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com