Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber Dikabarkan Bakal Jual Layanan Antar Makanan di India

Kompas.com - 25/02/2019, 14:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Bloomberg

NEW DELHI, KOMPAS.com - Uber Technologies Inc dikabarkan dalam pembicaraan untuk menjual bisnis layanan antar makanan Uber Eats di India. Hal ini akibat kerasnya persaingan di bisnis tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Senin (25/2/2019), Uber dikabarkan bakal menjual bisnis Uber Eats di India ke pesaing terbesarnya di sana, Swiggy. Kabar tersebut dihembuskan oleh seorang sumber.

Pembicaraan antara pihak Uber dan Bundl Technologies Pvt, perusahaan pemilik Swiggy disebut masih berlangsung. Sumber tersebut memaparkan, kesepakatan bakal dicapai dalam beberapa pekan ke depan.

Baca juga: Bersaing dengan Lyft untuk IPO, Uber Lengkapi Dokumen

Sumber tersebut enggan dibeberkan identitasnya, lantaran negosiasi kedua belah pihak bersifat rahasia. Adapun juru bicara Swiggy menyatakan enggan berkomentar tentang rumor di pasar atau spekulasi yang beredar.

Uber memulai bisnis layanan antar makanan di India pada tahun 2017. Untuk memulai Uber Eats di sana, Uber menggelontorkan dana yang dikabarkan amat besar.

Uber pun telah menggelontorkan sumber daya untuk operasionalnya di India guna memikat pengguna. Beragam promosi layanan makanan ditebar, namun Uber harus bersaing dengan kompetitor yang didukung investor besar.

Baca juga: Akan IPO, Uber Bakar Uang Lebih dari 1 Miliar Dollar AS

Swiggy memperoleh pendanaan sebesar 1 miliar dollar AS pada Desember 2018 dari sejumlah investor. Salah satu investornya adalah Nasper Ltd dari Afrika Selatan dan Tencent Holdings Ltd dari China.

Uber Eats beroperasi di lebih dari 37 kota di India, menurut Uber pada tahun lalu. Sementara itu, Swiggy melayani antar makanan dari sekira 60.000 restoran di 80 kota di India.

Adapun Zomato, yang berpusat di New Delhi, melayani antar makanan dari 80.000 restoran di 150 kota di India. Salah satu investor Zomato adalah Ant Financial yang dimiliki oleh Alibaba.

Mundurnya Uber dari bisnis layanan antar makanan di India mengikuti langkah serupa di China, Rusia, dan Asia Tenggara. Ini sejalan dengan persiapan Uber melantai di bursa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com