Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Haji Diinvestasikan, Biaya Berangkat Haji Bisa Turun

Kompas.com - 06/08/2017, 08:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi dana haji tak hanya akan bermanfaat untuk infrastruktur. Calon jamaah haji pun bisa mendapatkan manfaat langsung yaitu penurunan biaya berangkat haji.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro menuturkan, Malaysia mampu membuktikan bahwa investasi dana haji mampu menurunkan separuh biaya haji masyarakatnya.

"Karena dana haji yang baik dengan manfaat yang terukur maka mereka akhirnya cukup membayar separuhnya," ujarnya dalam acara diskusi dana haji di Jakarta, Sabtu (5/8/2017).

Saat ini, biaya haji jamaah Indonesia mencapai Rp 34,8 juta. Angka ini sebenarnya lebih rendah dari biaya yang seharusnya dibayarkan yaitu Rp 68 juta.

Hal itu bisa terjadi berkat investasi dana haji yang dilakukan pemerintah selama ini. Namun biaya haji bisa semakin turun bila investasi dana haji dilakukan secara optimal termasuk ke proyek infrastruktur.

Saat ini, saldo dana haji Indonesia Rp 96,2 triliun dan dana abadi umat mencapai Rp 3 triliun. Total saldo dana haji yang terkumpul sebesar Rp 99 triliun.

Namun dari total dana itu hanya Rp 36,7 triliun yang diinvestasikan di Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Sisanya sebesar Rp 62,6 triliun justru masih disimpan dalam deposito di perbankan syariah. Bambang menyarankan agar dana haji Indonesia diinvestasikan ke sukuk.

Imbal hasilnya mencapai 8-9 persen, lebih besar dari pada menyimpannya di deposito bank syariah. (Baca: Dana Haji Tak Dimanfaatkan, Ibarat Bendungan Nganggur)

Namun dana haji Indonesia hanya separuh dari tabungan haji Malaysia yang mencapai Rp 180 triliun.

Sekitar 46 persen dari dana tabungan haji Malaysia tersebut diinvestasikan di pasar modal.

Selain itu Malaysia juga mengivestasikan tabungan haji masyarakatnya ke sektor yang menguntungkan mulai dari perdagangan, keuangan, hingga perkebunan di dalam dan luar negeri.

Setiap tahun, Malaysia mendapatkan imbal hasil dari investasi dana hajinya mencapai Rp 8 triliun.

Meski begitu, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Yuslam Fauzi meyakini, dana haji akan melonjak bila investasi dijalankan secara optimal.

Bahkan ia mengungkapkan, dengan imbal hasil investasi 8-10 persen, maka dana haji Indonesia akan menyusul Malaysia pada 10 tahun ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com