Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Telkom 1 Tak Dapat Dioperasikan Lagi

Kompas.com - 30/08/2017, 18:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex Sinaga mengungkapkan satelit Telkom 1 yang sebelumnya mengalami gangguan, sudah tidak bisa digunakan kembali.

Hal ini merupakan hasil investigasi yang dilakukan oleh Telkom bersama produsen Telkom 1, Lockheed Martin.

(Baca: Menkominfo Santai Tanggapi Kabar Hancurnya Satelit Telkom 1 )

"Satelit Telkom 1 tidak dapat dioperasikan kembali. Lockheed Martin merekomendasikan agar dilakukan proses shut down untuk Satelit Telkom 1," kata Alex, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).

Adapun proses shut down dilakukan untuk menghindari adanya interferensi dengan satelit lain. Selain itu, satelit Telkom 1 terbilang sudah berusia tua.

Satelit tersebut diluncurkan pada 13 Agustus 1999 dan memiliki usia desain 15 tahun.

(Baca: Satelit "Uzurnya" Rusak, Telkom Masih Hitung Kerugian)

Satelit tersebut terus dioperasikan setelah 15 tahun, sebab berdasarkan hasil assesment bersama Lockheed Martin tahun 2014 dan 2016, satelit Telkom 1 dinyatakan dapat beroperasi baik hingga tahun 2019.

"Tercatat total pelanggan satelit Telkom 1 sebanyak 63 pelanggan dengan alokasi 29,26 Transponder Equivalent (TPE) dan jumlah site mencapai lebih dari 15.000 site. Saat ini kecepatan recovery site mencapai 1.000 site per hari," kata Alex.

Untuk memulihkan layanan satelit Telkom 1, pihaknya telah mengerahkan sekitar 1.000 teknisi dari Sabang sampai Merauke.

Dia menargetkan layanan pulih pada 10 September mendatang. Hingga Rabu pagi, pemulihan satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti sudah mencapai 100 persen.

(Baca: Satelit Telkom 1 Terganggu, Telkom Tidak Buru-buru Klaim Asuransi)

 

Secara keseluruhan, progress penyediaan transponder dan repointing antena ground segment telah mencapai 55 persen.

Sebelumnya diketahui, satelit Telkom 1 mengalami gangguan berupa pergeseran pointing antena satelit.

Untuk memperbaikinya, BUMN ini dibantu oleh Lockheed Martin selaku produsen satelit. Terkait dengan gangguan ini, ATM dari sejumlah bank mengalami offline, yang di antaranya adalah ATM BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN. 

(Baca: Ribuan ATM "Offline", Telkom Sampaikan Permohonan Maaf)

Kompas TV PT Telkom juga menjelaskan langkah dan solusi yang akan ditempuh untuk meminimalisasi gangguan jaringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com