Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2017, Inflasi DKI Jakarta Terkendali dan Mencapai 3,72 Persen

Kompas.com - 03/01/2018, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DKI Jakarta melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta sepanjang tahun 2017 mencapai 3,72 persen secara tahunan (yoy). Angka ini sejalan dengan sasaran inflasi nasional tahun 2017 yang dipatok 4 plus minus 1 persen.

Kepala KPw BI DKI Jakarta Doni P Joewono menuturkan, sepanjang tahun 2017, inflasi IHK tetap terkendali. Ini pun tercermin dari angka inflasi tahun 2017 yang lebih rendah dibandingkan rata-rata tiga tahun sebelumnya yang mencapai 4,87 persen (yoy).

"Beberapa faktor yang mendukung terkendalinya inflasi tahun ini diantaranya adalah terkendalinya ekspektasi inflasi masyarakat, stabilnya nilai tukar, dan rendahnya tekanan permintaan masyarakat," kata Doni dalam pernyataan resminya, Rabu (3/1/2018).

Baca juga : Sri Mulyani: Inflasi 2017 Jauh di Bawah Prediksi

Selain itu, inflasi yang terkendali juga didukung semakin solidnya program-program Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jakarta dalam menjaga kestabilan harga.

"Berbagai inovasi seperti pemanfaatan BUMD pangan dalam pengendalian harga, penerapan tarif angkutan darat yang terjangkau, menjadi salah satu upaya yang dilakukan dalam menjaga inflasi ibu kota," tutur Doni.

Ia menuturkan, memerhatikan pola perkembangan harga terhadap beberapa komoditas di pasar-pasar, rencana kebijakan pemerintah serta prospek perekonomian domestik kedepan, inflasi Jakarta pada tahun 2018 diprakirakan tetap terjaga dan akan mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 plus minus 1 persen.

Baca juga : BPS: Inflasi Desember 2017 Disumbang Komoditas Pangan

Tekanan permintaan masyarakat diperkirakan meningkat, seiring dengan perbaikan perekonomian domestik. Kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) tahun 2018 juga akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa secara umum.

"Di satu sisi, pemerintah belum mempunyai rencana untuk menaikkan harga komoditas-komoditas yang dikendalikan, sehingga  inflasi administered prices (harga yang diatur pemerintah) diperkirakan akan tetap terjaga," ungkap Doni.

Di samping itu, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri, sehingga kebutuhan pangan masyarakat, terutama DKI Jakarta akan selalu terpenuhi.

Dinamika harga-harga di Jakarta dapat memengaruhi kinerja kestabilan harga secara nasional, mengingat besarnya peran Jakarta dalam perkembangan inflasi nasional. Berbagai perkembangan harga di Jakarta pun telah menjadi barometer pergerakan nasional.

"Tercapainya kestabilan inflasi di Jakarta akan mendorong pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jakarta secara khusus, dan nasional secara umum," imbuh Doni.

Kompas TV Harga Bahan Pokok Naik Jelang Natal dan Tahun Baru


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com