Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Tegur Industri Rumah Tangga di Semarang yang Pakai Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 04/01/2018, 13:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Pertamina dan instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu rumah makan besar dan industri rumah tangga di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2017).

Dalam sidak itu didapati bahwa rumah makan dan industri masih menggunakan gas bersubsidi dalam tabung gas 3 kg atau Elpiji 3 kilogram.

Pjs Unit Manager Communication dan CSR MOR IV Pertamina Jawa Tengah Muslim Dharmawan mengatakan, sidak penggunaan tabung gas Elpiji 3 kg dilakukan di tiga tempat usaha di kawasan Semarang bagian barat.

Sidak dilakukan di satu rumah makan dan dua industri rumah tangga.

Baca juga : Elpiji 3 Kg Overkuota, Pertamina Bakal Tombok Rp 1 Triliun

"Tiga lokasi yang disidak semuanya masih menggunakan tabung bersubsidi 3 kg," kata Muslim, dalam siaran tertulisnya, Rabu (3/1/2017).

Tim gabungan yang terdiri dari Pertamina, Pemkot Semarang, Polrestabes Semarang dan Hiswana DPC Semarang ini pun memberi teguran kepada tiga tempat usaha itu.

Salah satu rumah makan besar di Semarang Barat misalnya ditegur karena menggunakan 13 tabung elpiji ukuran 3 kg untuk memasak tiap hari. Sementata di industri rumahan di Kalibanteng, tabung elpiji tang digunakan sebanyak 37 tabung Elpiji 3 kg.

Baca juga : Pertamina: Banyak Hotel dan Restoran di Makassar Masih Pakai Elpiji Subsidi 3 Kg

Sementara satu industri rumah lainnya di wilayah Semarang Timur menggunakan tabung Elpiji 3 kg sebanyak 19 tabung.

"Mereka kami beri teguran," tambah Muslim. Teguran kepada rumah makan besar dan industri rumahan sendiri digelar agar penyaluran Elpiji tepat sasaran.

Pertamina ingin agar pengguna Elpiji 3 kg adalah kalangan masyarakat yang tidak mampu dan usaha kecil dan mikro. 

Baca juga : Pertamina Temukan Indikasi Elpiji 3 Kg Subsidi Salah Sasaran

Kompas TV Pola distribusi terbuka menyebabkan gas elpiji 3 kilogram tidak tepat sasaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com