Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Tunjuk Perum Bulog sebagai Pengimpor 500.000 Ton Beras

Kompas.com - 15/01/2018, 17:01 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menunjuk Perum Bulog untuk mengimpor 500.000 ton beras dari Thailand dan Vietnam dalam rangka stabilisasi harga dan stok beras dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai BUMN yang mengimpor beras tersebut.

"Impor beras yang semula dilakukan PT PPI akan dilakukan oleh Bulog dalam bentuk beras umum sesuai mandat Perpres Nomor 48 tahun 2016 dengan total volume impor sampai dengan 500.000 ton yang akan masuk sampai Februari 2018," kata Darmin melalui keterangan tertulis kepada pewarta pada Senin (15/1/2018).

Baca juga : Ombudsman Temukan Maladministrasi dalam Proses Impor Beras

Perubahan atau penyesuaian kebijakan itu ditempuh setelah Menko Darmin mengadakan rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian dan pihak terkait di kantornya, hari ini.

Turut serta dalam rakor tersebut Mendag Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, dan pejabat terkait lainnya.

Selain mengalihkan pihak pengimpor dari PT PPI ke Perum Bulog, disepakati juga agar Bulog tetap melaksanakan operasi pasar beras.

Bulog turut diminta menyerap gabah serta beras hasil panen petani dengan fleksibilitas harga sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015 dan Permentan Nomor 71 Tahun 2015.

Baca juga : Ombudsman: Kementan Jangan Bilang Beras Surplus

Menko Darmin juga mengarahkan proses penyempurnaan data untuk luas panen, produktivitas, dan produksi melalui kerja sama BPS dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), memakai basis data kebijakan satu peta, serta verifikasi lahan secara sampel oleh pihak independen.

Baca juga : Atasi Lonjakan Harga, Pemerintah Akhirnya Mengimpor Beras 500.000 Ton

Kompas TV Petani menikmati kenaikan harga gabah dari Rp 500 ribu menjadi Rp 700 ribu per kuintal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com