WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Perdagangan AS telah merekomendasikan kepada Presiden Donald Trump untuk menerapkan tarif tinggi untuk impor baja dan alumunium dari sejumlah negara termasuk China.
Namun demikian, Kementerian Perdagangan China menyatakan kebijakan ini tak berdasar dan tak sesuai fakta.
Mengutip Reuters, Sabtu (17/2/2018), pemerintah China menyatakan bakal mengambil langkah untuk melindungi kepentingannya jika kebijakan tarif tersebut berdampak pada China.
AS akan mengenakan tarif sebesar setidaknya 24 persen atas semua produk baja dari seluruh dunia dan 7,7 persen untuk semua produk alumunium.
Baca juga : AS Akan Rugi Sendiri jika Terapkan Tarif Impor 20 Persen untuk Meksiko
Trump memiliki waktu hingga 11 April 2018 mendatang untuk memutuskan tarif impor baja. Adapun batas waktu keputusan mengenai tarif impor alumunium adalah 20 April 2018.
Meskipun demikian, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengungkapkan, Trump memiliki opsi untuk mengubah kebijakan tersebut, termasuk mengeluarkan sejumlah negara tertentu dari pengenaan tarif, seperti mitra-mitra AS di dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Presiden memiliki wewenang untuk memodifikasi (kebijakan) ini baik sebagian atau benar-benar menjadi berbeda," ujar Ross.
Ia menyatakan, tarif akan diberlakukan untuk semua produk baja dan alumunium asal China yang masuk ke pasar AS.
Baca juga : Kilas Balik 2017, 8 Gebrakan Ekonomi Donald Trump yang Menghebohkan
Departemen Perdagangan AS juga merekomendasikan tarif sebesar 53 persen atas semua impor baja dari 12 negara, termasuk di dalamnya adalah Brazil, China, Kosta Rika, Mesir, India, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Thailand, Turki, dan Vietnam.
Tarif impor sebesar 23,6 persen juga diberlakukan terhadap semua produk alumunium dari China, Hong Kong, Rusia, Venezuela, dan Vietnam.
Ross menuturkan, beberapa perusahaan AS bisa mengajukan pengecualian untuk produk-produk spesifik jika AS kekurangan kapasitas domestik atau untuk pertimbangan keamanan nasional.
Kebijakan-kebijakan tersebut dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan utilitas industri baja dan alumunium AS menjadi sekitar 80 persen.
Adapun saat ini kapasitas utilitas industri alumunium AS mencapai 48 persen dan baja 73 persen.