Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi, Trump Serukan Perang Dagang dengan China

Kompas.com - 23/03/2018, 05:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden AS Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor terhadap barang-barang dari China.

Keputusan ini dipandang bakal meningkatkan ketegangan perdagangan di antara kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/3/2018), Trump menginstruksikan kepada perwakilan perdagangan AS, Robert Lighthizer, untuk menerapkan tarif terhadap barang-barang impor dari China senilai kira-kira 50 miliar dollar AS.

Ini ditandai dengan ditekennya memo eksekutif di Gedung Putih.

Baca juga: Perang Dagang AS-China Memanas

Perwakilan perdagangan AS pun mengajukan daftar produk yang akan dikenakan tarif lebih tinggi.

Pengumuman kebijakan tersebut membuat saham-saham AS berguguran, yang paling parah adalah pabrikan pesawat AS Boeing Co. 

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 724 poin atau hampir 3 persen. Ini adalah pelemahan terparah indeks tersebut dalam enam pekan.

Adapun saham Boeing menukik lebih dari 5 persen.

Baca juga: Trump: Perang Dagang Bagus dan Mudah Dimenangi

Pemerintah AS pun mengumumkan bakal menerapkan tarif 25 persen bagi produk-produk China untuk mengompensasi gangguan yang telah disebabkan kebijakan China terhadap perekonomian AS, menurut pernyataan perwakilan perdagangan AS.

Daftar produk yang diajukan antara lain produk kedirgantaraan, teknologi informasi dan komunikasi, serta mesin.

Dalam beberapa hari, perwakilan perdagangan AS akan mengumumkan daftar barang-barang berikutnya.

"Hal ini sudah lama dirumuskan. Kami memiliki masalah pencurian properti intelektual yang parah dengan China yang berdampak pada nilai perdagangan mencapai ratusan miliar dollar AS per tahun," ujar Trump.

Baca juga: Gara-Gara AS, Perang Dagang dan Perang Mata Uang di Depan Mata?

Terkait keputusan tersebut, Duta Besar China untuk AS Cun Tiankai menyebut, China tidak ingin ada perang dagang, tetapi tidak takut pula dengan perang dagang.

Jika ada pihak yang menabuh genderang perang dagang dengan China, ujar Cun, China dipastikan bakal membalas.

"Jika pihak itu ingin bermain kasar, kami akan bermain kasar dengan mereka dan lihat siapa yang bertahan paling lama," tegas Cun.

Halaman:


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com