Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang AS-China Memanas, Saham Boeing Menukik Tajam

Kompas.com - 05/04/2018, 06:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham pabrikan pesawat asal AS Boeing Co menukik tajam, sejalan dengan semakin memanasnya perang dagang antara AS dengan China. Pemerintah China mengumumkan rencana pengenaan tarif impor sebesar 25 persen untuk pesawat asal AS tersebut.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/4/2018), sebagai balasan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump, China bakal mengenakan tarif impor yang termasuk di dalamnya adalah sejumlah varian pesawat Boeing seri 737.

Pesawat berbadan ramping, yang didominasi keluarga Boeing 737 dan Airbus A320, kemungkinan bakal menyumbang dua pertiga pasar aviasi global dalam dua dekade, menurut estimasi Boeing. Saham Boeing anjlok 5,7 persen. Ini adalah pelemahan harian terburuk dalam dua bulan.

Baca juga : Terimbas Perang Dagang, Rupiah Diprediksi Masih Melemah

Perang dagang AS dan China dipandang bakal memberatkan pertumbuhan ekonomi global. Bagi Boeing sendiri, kondisi ini menimbulkan risiko kekalahan dalam persaingan sengit dengan Airbus di pasar China.

China pun diprediksi akan mengalahkan AS sebagai pasar terbesar dunia untuk pesawat pada tahun 2022. China menyumbang lebih dari seperempat pengiriman pesawat Boeing secara global pada tahun 2017 lalu.

"Airbus akan menjadi pemenang. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan baru permulaan. AS akan kalah telak dari China karena ini," ujar Shukor Yusof, pendiri perusahaan konsultan aviasi Endau Analytics.

Pada perdagangan siang waktu setempat di New York, saham Boeing menukik 4,2 persen, pelemahan terbesar di indeks Dow Jones Industrial Average. Adapun saham Airbus melemah 1,1 persen.

Baca juga : Singapore Airlines Jadi Pengguna Pertama Boeing 787-10 Dreamliner

China mengajukan tarif impor untuk pesawat dengan berat antara 15.000 hingga 45.000 kilogram. Jika tarif ini disetujui, maka Boeing akan menghadapi tarif sebesar 30 persen.

Harga pesawat Boeing 737 dan Airbus A320 neo saat ini kira-kira 100 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 1,37 triliun. Boeing sendiri telah mendirikan pusat perakitan pesawat di Zhousan, China dan bakal mulai beroperasi pada tahun ini.

Sementara itu, Airbus juga memiliki fasilitas serupa yang berlokasi di Tianjin. Saat ini, ada sekitar 1.500 pesawat Airbus yang beroperasi di China, termasuk pesawat kargo, dengan pangsa pasar sekira 50 persen.

Kompas TV Isu pearng dagang sempat memantik ketegangan. Namun, hal ini m ereda saat Tiongkok buka pintu negosiasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com