Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munas Apindo Bahas Kesiapan Tenaga Kerja Hadapi Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 23/04/2018, 18:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menganggap sumber daya manusia (SDM) di Indonesia saat ini belum siap menghadapi Revolusi Industri 4.0. Ketidaksiapan itu datang dari masih banyaknya angkatan kerja di Indonesia yang memiliki latar belakang pendidikan kurang memadai.

"Saya pikir semua pengusaha memikirkan ini (Revolusi Industri 4.0) karena enggak semuanya familiar dengan ini. Problematikanya adalah SDM kita sekarang ini masih kurang pendidikan yang baik, dari 60 juta angkatan kerja, 50 persen lebih ijazahnya masih SD," terang Ketua Dewan Harian Apindo Soebronto Laras dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (23/4/2018).

Hal itu yang kemudian menjadi salah satu permasalahan yang akan dibawakan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Apindo ke-10 di Jakarta, pada Selasa (24//4/2018).

Baca juga : 57 Persen Pekerjaan Sekarang akan Tergerus Revolusi Industri 4.0

Ketua Umum Apindo Hariyadi B Sukamdani menyampaikan, pihaknya menaruh perhatian lebih pada perkembangan dunia bisnis dan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir, terutama terkait ekonomi digitalisasi yang dibawa oleh Revolusi Industri 4.0.

"Dunia semakin kompetitif, ditambah pergerakan ekonomi digital dan adanya Revolusi Industri 4.0 yang menggambarkam bahwa ke depan lapangan kerja akan semakin dinamis, tersegmentasi keahlian-keahlian tertentu di mana kita ketahui jumlah penduduk semakin besar dan angkatan kerja semakin banyak," jelas dia.

Hariyadi menambahkan, dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 diperlukan reformasi ketenagakerjaan agar bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030 tidak menjadi bumerang bagi pemerintah Indonesia.

Baca juga : Revolusi Industri 4.0 Diklaim Bisa Ciptakan 10 Juta Lapangan Kerja

"Kalau tidak ada reformasi ketenagakerjaan ini nantinya bonus demografi bukannya menjadi untung tapi malah jadi beban, titik lemah buat perekonomian Indonesia," ungkapnya.

Oleh karena itu, Apindo meminta pemerintah untuk sesegera mungkin mempersiapkan tenaga-tenaga kerja yang memiliki keterampilan guna bersaing dalam dunia kerja pada masa Revolusi Industri 4.0.

Munas Apindo ke-10 yang mengambil tema "Dunia Usaha Kuat, Rakyat Sejahtera: Reformasi Sumber Daya Manusia untuk Mengatasi Kesenjangan Ekonomi" akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selain membahas isu strategis terkait kesiapan tenaga kerja menghadapi Revolusi Industri 4.0, munas tersebut juga akan menjadi ajang pemilihan ketua umum Apindo periode 2018-2023.

Munas yang diprediksi diikuti 1.000 peserta itu juga akan diisi oleh seminar yg rencananya akan dibawakan oleh Menteri Perindustrian, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pajak, dan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden.

Baca juga : Sambut Revolusi Industri 4.0, Pemerintah Genjot Pendidikan SDM Lokal

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia harus meninggalkan rasa pesimistis agar terus maju.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com