Selain itu, konsumen juga bebas menentukan berapa cabai untuk dijadikan sambal bawangnya.
Pembeli juga bebas menambah nasi putih. Ridho menjelaskan, hanya dirinya beserta pembuat bumbu yang mengetahui apa saja bahan yang tercampur dalam bumbu rahasia. Dia sudah memasak ayam gepuk yang kini dijualnya, sejak lama.
"Pokoknya saya masak ngawur saja, yang penting enak di mulut saya. Makanya ayam gepuk benar-benar ciptaan saya yang tukang makan dan suka eksperimen sendiri," kata Ridho.
Ridho sebelumnya selalu menyisihkan gajinya untuk membuka usaha. Setelah terkumpul Rp 19 juta, ia memutuskan resign dari tempat kerjanya dan membuka warung "Ayam Gepuk Pak Gembus" di pinggir Jalan Pesanggrahan, Jakarta Barat.
Awal berdiri, Ridho hanya mendapat keuntungan sekitar Rp 100.000 tiap harinya. Ia juga kesulitan menghabiskan ayam. Kini ia memiliki ratusan cabang dan memiliki perusahaan induk, PT Yellow Food Indonesia.
Omset perusahaanya mencapai Rp 14 miliar tiap bulannya. Tiap bulannya, perusahaannya untung sekitar Rp 2-3 miliar.
Kini, "Ayam Gepuk Pak Gembus" bisa menghabiskan 12 ton ayam dan mempekerjakan sekitar 700 tenaga kerja. Sedangkan Ridho dapat mengantongi sekitar Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar tiap bulannya.
Atas apa yang diterimanya kini, Ridho bersama sang istri tak lupa menyantuni anak yatim di rumah mereka di kawasan Meruya Utara, setiap setelah Shalat Jumat.
"Ya ini sejak saya punya duit saja. Manggil anak-anak dari kampung dekat rumah saja. Kalau kata hadist kan, kalau bisa kasih ke orang yang lebih dekat dan enggak mampu, kenapa harus cari yang jauh-jauh," kata Ridho.
(Baca: Berkat Rumah Makan, Omzet Pak Gembus Capai Rp 14 Miliar Per Bulan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.