Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik 2017, 8 Gebrakan Ekonomi Donald Trump yang Menghebohkan

Kompas.com - 29/12/2017, 14:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

KOMPAS.com - Donald Trump diambil sumpahnya sebagai Presiden AS ke-45 pada bulan Januari 2017. Sejak saat itu, Trump terus menerbitkan berbagai kebijakan ekonomi yang bertujuan untuk memperkuat dan menumbuhkan perekonomian AS.

Baca juga : Trump Pamer Keberhasilan Ekonominya sejak Jadi Presiden

Tidak jarang kebijakan yang diambil Trump kontroversial dan menimbulkan pro maupun kontra dari seluruh dunia.

Baca juga : Trump Ukir Prestasi di Bidang Ekonomi, tapi Popularitasnya Anjlok 

 

Hanya untuk Anda, Kompas.com merangkum sejumlah gebrakan ekonomi yang dilakukan Trump sepanjang tahun 2017 ini.

1. Pelarangan Imigran

Pada periode awalnya sebagai presiden, Trump menerbitkan kebijakan imigrasi yang berfokus menghadang imigran ilegal masuk ke AS. Ia berjanji mendeportasi 2 juta hingga 3 juta imigran ilegal AS.

Salah satu bagian dari kebijakan imigrasi Trump adalah menerbitkan larangan bepergian bagi warga sejumlah negara yang dipandang menjadi sarang terorisme. Selain itu, Trump juga bakal membangun tembok batas sepanjang 2.000 mil di perbatasan AS-Meksiko.

 Baca juga : Ketidakpastian Imigrasi Trump Sebabkan Perjalanan Wisata ke AS Lesu

2. Serapan Tenaga Kerja

Trump ingin memastikan bahwa lapangan kerja di AS hanya untuk warga AS terlebih dahulu. Hal ini membuat sejumlah CEO di kawasan inovasi Silicon Valley cemas, karena dikhawatirkan 315.000 warga asing yang bekerja di sana akan terdampak.

Trump juga berambisi menjadi presiden AS yang paling banyak menciptakan lapangan kerja.

Baca juga : Enam Bulan Jadi Presiden, Trump Ciptakan 1 Juta Lapangan Kerja 

3. Mencabut Keanggotaan AS di TPP dan NAFTA

Pada 23 Januari 2017, Trump meneken kesepakatan mundurnya AS dari negosiasi Kemitraan Trans Pasifik (TPP). Ia menjanjikan AS akan menjalin serangkaian kerja sama bilateral.

Kemudian, pada 16 Agustus 2017, Trump melakukan renegosiasi Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko. NAFTA adalah kesepakatan perdagangan terbesar di dunia.

Baca juga : Jadi Presiden, Trump Akan Langsung Putuskan Kemitraan TPP dan NAFTA

4. Bangun Infrastruktur

Pada 8 Juni 2017, pemerintahan Trump merilis rencana kebijakan infrastruktur guna "membangun kembali AS." Pemerintah AS mematok anggaran belanja sebesar 200 miliar dollar AS dalam 10 tahun untuk infrastruktur.

Baca juga : Trump Paparkan Rencana Pembangunan Infrastruktur Senilai Rp 13.000 Triliun

5. Pangkas Anggaran

Trump mencanangkan pemangkasan anggaran pemerintah dengan meraup lebih banyak pendapatan. Pemerintah AS mengestimasi pendapatan negara akan mencapai 3.654 triliun dollar AS.

Trump juga memangkas anggaran sejumlah program pemerintah. Namun, ada juga departemen yang memperoleh kenaikan anggaran, salah satunya adalah Departemen Pertahanan AS yang menerima kenaikan anggaran sebesar 10 persen.

Baca juga : Trump Naikkan Anggaran Pertahanan 10 Persen dalam APBN 2018

6. Deregulasi

Trump pun selama tahun pertama pemerintahannya memangkas sejumlah regulasi yang dianggap tidak perlu. Kamar Dagang AS saja melaporkan, pemerintahan AS telah merilis 29 kebijakan deregulasi.

Baca juga : Trump Janji Bakal Relaksasi Aturan Perbankan AS

7. Reformasi Pajak

Salah satu kebijakan ekonomi terbesar Trump adalah reformasi perpajakan AS. Rancangan Undang-undang (RUU) Perpajakan baru saja disetujui, yang salah satunya adalah memangkas pajak korporasi dari 35 persen menjadi 21 persen.

Baca juga : Trump Pangkas Pajak AS, Bagaimana dengan Indonesia? 

8. Penerapan Bea Masuk Barang Impor dari China

Impor AS dari China telah menembus 481,9 miliar dollar AS. Impor tersebut antara lain mencakup barang-barang elektronik, pakaian, hingga mesin.

Untuk menekan impor dari China, Trump menerapkan tarif masuk seluruh barang dari China.

Baca juga : Trump Ingin Terapkan Banyak Tarif untuk China

Kompas TV Langkah apa yang akan diambil pemerintah Indonesia jika Amerika Serikat tetap pada putusan mendukung Jerusalem sebagai ibu kota Israel?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com