Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Mati Listrik, Perdagangan di Bursa Efek Indonesia Tetap Normal

Kompas.com - 02/01/2018, 09:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perdagangan efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap berjalan dengan normal, walaupun sempat terjadi gangguan listrik di Gedung BEI.

"Upaya pemulihan yang disertai dengan manajemen krisis yang baik mampu mengantisipasi risiko sehingga investor tetap dapat bertransaksi dengan normal pada perdagangan di awal tahun 2018," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam pernyataan resmi, Selasa (2/1/2018).

Sebelumnya perlu diketahui bahwa sempat terjadi gangguan listrik di gedung BEI pada pukul 07.14 WIB. Namun tidak ada gangguan di sistem perdagangan efek Jakarta Automated Trading System (JATS).

Baca juga : Ribuan Titik di Jabodetabek Alami Gangguan Mati Listrik

Setelah melalui berbagai upaya pemulihan dan manajemen krisis yang baik, pada pukul 08.15 waktu JATS, diputuskan bahwa perdagangan telah berjalan normal seperti biasa tanpa adanya perubahan jadwal perdagangan.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla secara resmi membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2018. Pembukaan perdagangan di lantai bursa dimulai secara resmi pada pukul 09.00 WIB.

Sebelum membuka perdagangan, JK menyatakan pemerintah berharap perdagangan di pasar modal tahun ini dapat lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, tahun ini pun diharapkan menjadi tahun yang penuh harapan dan kepercayaan.

Baca juga : Pagi Ini, Wapres Jusuf Kalla Buka Perdagangan Bursa Tahun 2018

"Mudah-mudahan memberikan harapan baru, karena di bursa ini yang dijual adalah harapan dan kepercayaan," jelas JK.

Perdagangan pun kemudian secara resmi dimulai, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada level 6.363,295. Angka ini menguat sebesar 0,09 persen.

Gangguan Listrik PLN

Sejumlah daerah di Jabodetabek mengalami gangguan mati listrik yang diestimasi akan terjadi hingga beberapa jam mulai sekitar pukul 07.14 WIB hari ini, Selasa (2/1/2018). Daerah tersebut seperti, Tanjung Duren, Pamulang, Cimanggis, Serpong, dan Bintaro. 

Tidak hanya tiga daerah tersebut, dilihat dari situs pelita.plnjaya.co.id sekitar pukul 07.30 WIB terdapat 1.975 wilayah yang terjadi gangguan mati listrik. Kemudian hingga sekitar pukul 08.00 WIB ada 3.693 wilayah terdampak dengan estimasi lama pemadaman hingga 3 jam. 

Baca juga : PLN Jelaskan Penyebab Mati Listrik di Wilayah Jakarta dan Tangerang

Banyak masyarakat yang menanyakan gangguan mati listrik. Salah satunya bertanya lewat media sosial twitter resmi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) @pln_123. 

Dari keterangan Dispa WPO Metro PLN, disebutkan bahwa gangguan terjadi pukul 07.18 WIB akibat black out di Gardu Induk Muara Karang dan SS Gandul. Namun belum ada penjelasan dari PLN terkait gangguan apa yang membuat black out pada pagi ini. 

Kompas.com masih berupaya meminta konfirmasi dari PLN Disjaya terkait hal ini. 

Baca juga : PLN: 13 Gardu Induk Terganggu, Sebabkan Mati Listrik di Jakarta dan Tangerang

Kompas TV Namun, Bursa Efek Indonesia mengakui masih harus mengejar ketertinggalan dengan sejumlah negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com