SEMARANG, KOMPAS.com - Tim gabungan dari Pertamina dan instansi terkait melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu rumah makan besar dan industri rumah tangga di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2017).
Dalam sidak itu didapati bahwa rumah makan dan industri masih menggunakan gas bersubsidi dalam tabung gas 3 kg atau Elpiji 3 kilogram.
Pjs Unit Manager Communication dan CSR MOR IV Pertamina Jawa Tengah Muslim Dharmawan mengatakan, sidak penggunaan tabung gas Elpiji 3 kg dilakukan di tiga tempat usaha di kawasan Semarang bagian barat.
Sidak dilakukan di satu rumah makan dan dua industri rumah tangga.
Baca juga : Elpiji 3 Kg Overkuota, Pertamina Bakal Tombok Rp 1 Triliun
"Tiga lokasi yang disidak semuanya masih menggunakan tabung bersubsidi 3 kg," kata Muslim, dalam siaran tertulisnya, Rabu (3/1/2017).
Tim gabungan yang terdiri dari Pertamina, Pemkot Semarang, Polrestabes Semarang dan Hiswana DPC Semarang ini pun memberi teguran kepada tiga tempat usaha itu.
Salah satu rumah makan besar di Semarang Barat misalnya ditegur karena menggunakan 13 tabung elpiji ukuran 3 kg untuk memasak tiap hari. Sementata di industri rumahan di Kalibanteng, tabung elpiji tang digunakan sebanyak 37 tabung Elpiji 3 kg.
Baca juga : Pertamina: Banyak Hotel dan Restoran di Makassar Masih Pakai Elpiji Subsidi 3 Kg
Sementara satu industri rumah lainnya di wilayah Semarang Timur menggunakan tabung Elpiji 3 kg sebanyak 19 tabung.
"Mereka kami beri teguran," tambah Muslim. Teguran kepada rumah makan besar dan industri rumahan sendiri digelar agar penyaluran Elpiji tepat sasaran.
Pertamina ingin agar pengguna Elpiji 3 kg adalah kalangan masyarakat yang tidak mampu dan usaha kecil dan mikro.
Baca juga : Pertamina Temukan Indikasi Elpiji 3 Kg Subsidi Salah Sasaran
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.