JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) meraih laba bersih RP 1,2 triliun pada tahun 2017. Angka ini turun 30 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Penurunan itu sebagai dampak dari biaya restrukturisasi dan investasi digital BTPN.
"Inovasi dan transformasi digital adalah investasi strategis yang berdampak pada profitabilitas jangka pendek. Tanpa dampak biaya dari invesasi strategis ini, laba kami dari bisnis inti masih tumbuh 6 persen menjadi RP 2,4 triliun," ucap Direktur Utama BTPN Jerry Ng di Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Dia menyebutkan, biaya restrukturisasi organisasi perusahaan dan operasionalisasi kantor cabang mencapai Rp 736 miliar.
"Biaya tersebut sudah termasuk dana yang kami alokasikan bagi para karyawan yang mengikuti program pengakhiran kerja sukarela (PPKS), sebagai one time restructuring cost," ucap dia.
Baca juga BRI dan BTPN Kuasai 80 Persen Jaringan Agen Laku Pandai di Indonesia
Sementara untuk layanan digital sepanjang tahun 2017, BTPN telah menginvestasikan Rp 832 miliar atau naik 36 persen dibandikan tahun 2016 yang mencapai Rp 611 miliar.
Adapun penyaluran kredit BTPN mencapai Rp 65,3 trilun naik tipis 3 persen dibanding periode sebelumnya. Dengan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) 0,9 persen.
Sementara total pendanaan meningkat 5 persen menjadi RP 76,5 trilun, dengan komposisi dana pihak ketiga (DPK) naik 3 perse n menjadi Rp 67,9 triliun.
Kemudian total aset perseroan tercatat naik 5 persen menjadi Rp 95,5 triliun. Serta rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 24,6 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.