Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Terpercaya Mendukung Inklusi Keuangan

Kompas.com - 22/02/2018, 07:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah sudah menetapkan target 75 persen masyarakat Indonesia mendapatkan akses kepada lembaga keuangan informal di tahun 2019.

Padahal di tahun 2014, survei Bank Dunia menunjukan bahwa tingkat inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 36 persen.

Ketika anggota Asosiasi Fintech Indonesia ditanya hal ini, 62.3 persen menjawab hambatan regulasi terbesar ada di verifikasi calon nasabah. Disini, sistem identitas memegang peranan penting.

Identitas yang lengkap, tepat, dan akurat dapat mempermudah verifikasi calon nasabah secara cepat.

Baca juga : OJK: Inklusi Keuangan Solusi Tangani Kemiskinan dan Pengangguran

Pemerintah dapat memberikan bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan secara tepat sasaran.

Tidak akan ada lagi kisah bantuan sosial yang dipotong oleh perantara-perantara yang seharusnya tidak berhak menerima.

Bank dan penyelenggara uang elektronik juga lebih yakin untuk membuka rekening baru untuk nasabah-nasabah baru.

Kekhawatiran bahwa rekening dibuka kepada nasabah fiktif, atau kekhawatiran bahwa rekening akan digunakan untuk pencucian uang atau kegiatan terorisme, akan berkurang karena identitas setiap pemegang rekening dapat dipertanggung jawabkan.

Penyaluran pinjaman atau kredit juga akan lebih aman meskipun belum pernah bertemu tatap muka dengan calon nasabah secara fisik.

Perusahaan keuangan juga lebih mudah untuk menawarkan produk di bidang investasi dan asuransi, karena rekam jejak seseorang di dunia keuangan sudah terbangun.

Tidak lagi diperlukan proses verifikasi yang berulang-ulang dan kompleks yang membuat calon nasabah mengurungkan niatnya mendapatkan layanan.

Singkat kata, semua layanan keuangan membutuhkan sistem identitas yang kokoh.

Dimulai dari data kependudukan

Perkembangan teknologi membuat banyak sekali sumber-sumber data baru yang dapat digunakan untuk memperkaya atribut identitas.

Akun media sosial, alamat surat elektronik, dan nomor telepon sudah mulai sering digunakan untuk menunjukan bukti identitas seseorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com